Ekonomi Global di Bawah Bayang-Bayang Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) yang kontroversial, Donald Trump, telah menciptakan ketidakpastian moneter yang signifikan di pasar global. Kemenangannya sebagai presiden AS telah memicu perang dagang dengan China dan menimbulkan ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi global.
Aspek yang Mempengaruhi Ekonomi Global
Menurut Chief Economist & Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, ada tiga aspek penting yang akan mempengaruhi ekonomi global di tahun 2025.
Kebijakan Moneter AS
Keputusan kebijakan moneter AS melalui Federal Reserve System (FFR) akan sangat berpengaruh. Penurunan suku bunga yang kurang agresif diprediksi akan terjadi bergantung pada inflasi AS dan prospek ketenagakerjaan.
Fenomena Trumponomics 2.0
Pasar global besar kemungkinan akan dipengaruhi oleh kebijakan proteksionisme, deregulasi, pemotongan pajak, dan inflasi yang lebih tinggi di AS yang dikenal sebagai Trumponomics 2.0.
Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok
Ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, terutama dalam hal tarif yang dikenakan AS terhadap barang-barang Tiongkok, diprediksi akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian global. China, yang ekonominya tidak stabil, akan menjadi salah satu yang terdampak.
Perang Dagang dan Dampaknya
AS telah menerapkan tarif terhadap panel surya dan mesin cuci Tiongkok, serta melakukan ekspansi tarif ke Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko. Ketegangan perdagangan ini diyakini akan memberikan dampak negatif yang signifikan bagi perekonomian global.
Pelemahan Rupiah dan Implikasinya
Pelemahan rupiah dalam beberapa minggu terakhir menjadi sorotan utama. Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kebijakan The Fed terkait suku bunga, imbal hasil obligasi AS, dan Indeks Dolar AS (DXY).
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
International Monetary Fund (IMF) telah sedikit menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh proses disinflasi yang berlanjut dan perubahan signifikan dalam kebijakan fiskal dan perdagangan di berbagai negara.
Risiko Stagnasi Ekonomi China
Rully juga memperingatkan tentang risiko stagnasi ekonomi China, di mana negara tersebut mungkin akan mengurangi stimulus ekonomi yang diperlukan. Hal ini dapat mengakibatkan stagnasi ekonomi yang mirip dengan krisis keuangan yang pernah dialami oleh AS pada tahun 2008.
Dalam kesimpulan, tantangan ekonomi global di tahun 2025 sangat kompleks dan penuh dengan ketidakpastian. Perubahan dalam kebijakan ekonomi dan perdagangan dari berbagai negara dapat memberikan dampak yang signifikan bagi stabilitas ekonomi global secara keseluruhan.
Kesimpulan
Perkembangan ekonomi global di tahun 2025 dipenuhi dengan tantangan yang kompleks. Dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok hingga kebijakan moneter AS, semua akan berdampak pada stabilitas ekonomi global. Penting bagi para pemangku kepentingan ekonomi untuk memperhatikan perkembangan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga stabilitas ekonomi global.
(rrd/rrd)