Mengapa Ribuan Pengungsi Suriah Memilih Pulang ke Kampung Halaman Mereka
Pada tahun 2011, perang saudara di Suriah memaksa jutaan orang untuk melarikan diri dari negara itu dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga, termasuk Turki. Namun, setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, harapan untuk kembali pulang ke Suriah mulai muncul. Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengungkapkan bahwa hampir 31.000 warga Suriah telah kembali ke kampung halaman mereka sejak kejatuhan Assad. Angka ini terus meningkat, dengan 5.000 orang kembali hanya dalam waktu tiga hari.
Tingkat Kepulangan yang Meningkat
Dengan jumlah pengungsi Suriah yang tinggal di Turki mencapai hampir tiga juta orang, keputusan untuk pulang ke Suriah adalah langkah besar bagi banyak orang. Namun, keputusan ini tampaknya didorong oleh harapan baru setelah jatuhnya Assad. Sejak pernyataan Yerlikaya pada hari Selasa lalu, lebih dari 25.000 warga Suriah telah memilih untuk kembali.
Kemudahan Kepulangan
Pemerintah Turki telah memberikan kemudahan bagi para pengungsi untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan kembali ke Turki sebanyak tiga kali pada paruh pertama tahun 2025. Selain itu, Ankara juga berencana untuk membuka kantor manajemen migrasi di Aleppo, kota tempat sebagian besar pengungsi Suriah berasal. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Turki untuk mendukung proses kembali para pengungsi ke negara asal mereka.
Pembukaan Kembali Konsulat dan Kedutaan
Selain membuka kantor manajemen migrasi di Aleppo, Turki juga akan membuka kembali konsulat jenderalnya di kota tersebut dalam beberapa hari. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan antara Turki dan Suriah pasca jatuhnya rezim Assad. Kedutaan Besar Turki di Damaskus juga telah dibuka kembali pada bulan Desember, menandai langkah awal dalam memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Kerja Sama dengan Hayat Tahrir al-Sham
Meskipun Turki tidak memiliki hubungan langsung dengan pemberontak yang menggulingkan Assad, yaitu Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ankara telah menjalin hubungan kerja dengan kelompok tersebut. Turki menjadi negara pertama yang membuka kembali misi diplomatiknya di Suriah setelah kejatuhan Assad. Langkah ini menunjukkan komitmen Turki untuk terlibat dalam proses rekonsiliasi di Suriah dan mendukung upaya pemulihan negara tersebut.
Kesimpulan
Kepulangan ribuan pengungsi Suriah ke kampung halaman mereka merupakan langkah penting dalam proses rekonsiliasi dan pemulihan Suriah pasca kejatuhan rezim Assad. Dengan dukungan pemerintah Turki dan langkah-langkah konkret yang diambil, harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Suriah semakin terwujud. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa perdamaian dan stabilitas bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan.