Aisha Hakim, putri sulung Irfan Hakim dan Della Sabrina, telah menunjukkan bakatnya sebagai atlet berkuda. Sebelumnya, Aisha juga merambah dunia tarik suara. Namun, kesibukannya sebagai atlet membuatnya harus mengorbankan waktu bersama teman-teman.
Risiko Menjadi Atlet
Aisha Hakim mengakui bahwa keputusannya untuk menjadi atlet membawa risiko yang harus ia hadapi. Meskipun ia kehilangan waktu bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman, Aisha yakin bahwa pengorbanannya akan membuahkan hasil. “Risikonya sudah ada dari awal dan aku tetap pilih untuk melakukannya. Kalau aku nyerah tengah jalan, pengorbananku bakal sia-sia. Jadi harus tetap maju,” ujarnya.
Dukungan dari Keluarga
Della Sabrina, ibu Aisha, selalu mendukung putrinya dalam kariernya sebagai atlet. Meskipun prestasi Aisha dalam olahraga berkuda sudah tidak diragukan lagi, Della tetap meminta putrinya untuk tetap memprioritaskan pendidikan. “Yang pasti aku tegasin sekolah nomor satu. Kalau dia nggak mau sekolah, nggak usah berkuda. Kalau mau berkuda, harus sekolah,” tegas Della.
Waktu Muda yang Positif
Menurut Della, Aisha mengisi waktu mudanya dengan hal-hal yang positif. Aktivitasnya sebagai atlet membawa banyak manfaat, termasuk kesempatan untuk bertemu teman-teman baru, mendapatkan pengalaman baru, dan nilai-nilai kehidupan yang berharga. Della yakin bahwa Aisha dapat belajar banyak hal yang tidak bisa didapat dari sekolah melalui pengalamannya sebagai atlet.
Komitmen yang Kuat
Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dan pengorbanan, Aisha Hakim menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengejar impian sebagai atlet. Dukungan dari keluarga, terutama dari ibunya, menjadi salah satu faktor penting dalam perjalanan karirnya.
Mengatasi Tantangan
Sebagai seorang atlet muda, Aisha Hakim harus belajar mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya. Dari kesibukan yang padat hingga tekanan untuk tetap memprioritaskan pendidikan, Aisha terus berjuang untuk mencapai cita-citanya.
Masa Depan yang Cerah
Dengan dedikasi dan komitmen yang dimiliki Aisha Hakim, masa depannya sebagai atlet berkuda tampak cerah. Dukungan dari keluarga dan semangat juangnya menjadi modal berharga dalam menghadapi setiap rintangan.
Kesimpulan
Menjadi seorang atlet tidaklah mudah, namun dengan tekad dan semangat juang yang kuat, Aisha Hakim berhasil mengatasi berbagai risiko dan tantangan yang dihadapinya. Dukungan dari keluarga dan komitmen yang kuat menjadi kunci kesuksesannya dalam mengejar impian sebagai atlet berkuda.
(pus/nu2)