Hot  

Atta Halilintar Meminta Maaf Setelah Mengancam Penculikan Wartawan

Pada Jumat (31/1/2025), kasus dugaan ancaman terhadap wartawan oleh Agung Rian, mantan pengawal selebritas Atta Halilintar, mencapai kesepakatan damai di Balai Wartawan Polda Metro Jaya. Kasus ini bermula dari laporan wartawan yang merasa terancam oleh pernyataan Agung Rian.

Perdamaian di Balai Wartawan Polda Metro Jaya

Kuasa hukum wartawan, Deolipa Yumara, menjelaskan bahwa kasus ini awalnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan dan kemudian dilimpahkan ke Polisi Militer (Pomdam) karena Agung Rian adalah anggota TNI. Namun, akhirnya kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai di Balai Wartawan Polda Metro Jaya.

Permintaan Maaf dari Agung Rian

Agung Rian secara langsung menyampaikan permintaan maaf kepada para jurnalis atas pernyataannya yang dianggap mengancam. Dia mengakui bahwa pernyataan tersebut terjadi secara spontan tanpa niat buruk. Agung Rian juga menyatakan bahwa melalui pertemuan tersebut, dia berharap dapat berdamai secara kekeluargaan dengan para jurnalis yang merasa terancam.

Penyelesaian Kasus dengan Cara Kekeluargaan

Ketua AJV Divisi Hiburan, Achmad Syahban Lolo, melaporkan kasus ini setelah sejumlah wartawan merasa terancam oleh tindakan Agung Rian. Meskipun kasus tersebut sempat dijerat dengan Pasal 336 (1) KUHP dan/atau Pasal 18 Undang-Undang Pers, namun akhirnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Kronologi Kasus Ancaman

Pengancaman terjadi saat Atta Halilintar melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Selasa (3/9/2024). Agung Rian, yang saat itu mengawal Atta Halilintar, mengancam wartawan yang sedang menunggu dengan kamera. Ancaman tersebut membuat sejumlah wartawan merasa terancam dan akhirnya melaporkannya ke pihak berwajib.

READ  6 Komponen Mesin yang Harus Dicek Setelah Melakukan Touring Jarak Jauh

Akhir Kata

Dengan adanya kesepakatan damai antara Agung Rian dan wartawan, kasus dugaan ancaman ini dapat diselesaikan dengan baik. Pentingnya komunikasi dan kesepahaman antara semua pihak menjadi kunci penyelesaian konflik. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang.

(fbr/mau)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *