Indonesia telah menjadi anggota resmi dalam kelompok negara BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keanggotaan Indonesia dalam BRICS ini memiliki dampak yang signifikan dalam bidang ekonomi dan politik global. Mari kita simak lebih lanjut mengenai hal ini:
Sejarah dan Tujuan BRICS
BRICS merupakan forum ekonomi dan politik yang didirikan oleh lima negara besar di dunia, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Tujuan utama dari BRICS adalah untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat mengurangi dominasi mata uang dolar Amerika Serikat dalam perekonomian global. Salah satu kebijakan yang terkenal dari BRICS adalah dedolarisasi, yaitu mengurangi transaksi yang menggunakan dolar AS.
Dampak Keanggotaan Indonesia dalam BRICS
Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, negara ini memiliki potensi untuk mempercepat kebijakan pengurangan penggunaan dolar AS dalam transaksi internasional. Meskipun demikian, dalam waktu dekat ini dolar AS masih dominan dalam transaksi global.
Inisiatif Indonesia dalam Mengurangi Penggunaan Dolar AS
Sebelum menjadi anggota BRICS, Indonesia telah memiliki inisiatif untuk mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi internasional. Salah satu kebijakan yang telah diterapkan adalah Local Currency Settlement (LCS) dengan beberapa negara, termasuk China. Hal ini memungkinkan transaksi langsung antara rupiah dan yuan tanpa harus melalui dolar AS.
Ancaman dari Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengancam negara-negara BRICS untuk tidak menciptakan mata uang baru atau melemahkan dolar AS. Ancaman Trump terhadap upaya dedolarisasi ini menimbulkan ketegangan dalam hubungan antara BRICS dan AS.
Perkembangan Dedolarisasi dan Tren Mata Uang Internasional
Meskipun upaya dedolarisasi menjadi tren baru dalam dunia keuangan internasional, dominasi dolar AS masih sangat kuat. Proses keluar dari dominasi dolar AS akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk terwujud.
Kerja Sama Indonesia dengan BRICS
Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS seharusnya menjadi peluang untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara anggota. Sebagai negara yang menganut politik bebas aktif, Indonesia dapat menjembatani hubungan antara BRICS dan AS serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kerja sama global.
Kesimpulan
Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, negara ini memiliki potensi untuk mempercepat kebijakan dedolarisasi dan mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar Amerika Serikat. Meskipun dengan adanya ancaman dari Trump, Indonesia dapat terus menjalankan inisiatifnya dalam mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi internasional.