Pada Sabtu (30/11/2024), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap isu politik uang atau money politic yang mewarnai Pilkada serentak 2024. Hal ini disampaikan saat beliau membuka Munas V Perempuan Bangsa di Hotel Sultan Jakarta.
Keberhasilan PKB Tanpa Politik Uang
Cak Imin menyatakan bahwa meskipun ada daerah yang diwarnai politik uang, namun PKB berhasil meraih kemenangan tanpa harus terlibat dalam praktik tersebut. Beliau menekankan pentingnya menjaga kompetisi yang sehat dalam proses demokrasi.
Perjuangan Abdul Wahid di Pilkada Riau
Cak Imin juga membagikan pengalaman saat berinteraksi dengan calon gubernur Riau dari PKB, Abdul Wahid. Abdul Wahid menyatakan sulit untuk memenangkan Pilkada tanpa mengeluarkan uang. Namun, Abdul Wahid berhasil memenangkan Pilkada Riau tanpa terlibat dalam praktik politik uang.
Permasalahan Politik Uang dalam Pilkada
Menurut Cak Imin, politik uang dalam Pilkada menjadi ancaman serius terhadap demokrasi. Beliau mengungkapkan bahwa ada kecenderungan masyarakat memilih berdasarkan uang yang diterima, bukan berdasarkan program dan visi misi calon.
Evaluasi Sistem Pilkada
Cak Imin juga mengungkapkan hasil survei yang menunjukkan besarnya nominal uang yang dibutuhkan untuk mempengaruhi pemilih. Beliau menyoroti pentingnya evaluasi terhadap sistem Pilkada agar tidak terjadi praktik politik uang yang merugikan demokrasi.
Peran Presiden Prabowo Subianto
Cak Imin juga telah berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai kondisi politik uang dalam Pilkada. Mereka berkomitmen untuk memperbaiki sistem politik di Indonesia melalui penyempurnaan undang-undang terkait pemilihan umum dan politik.
Kesimpulan
Dengan adanya perhatian dan komitmen dari para pemimpin politik seperti Cak Imin dan Presiden Prabowo, diharapkan bahwa politik uang dalam Pilkada dapat diminimalisir dan demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik dan transparan.
(ond/azh)