News  

Eksekusi Mati 27 Terdakwa Narkoba, Termasuk Pemimpin Geng Kriminal di Vietnam

Eksekusi Mati 27 Terdakwa Narkoba, Termasuk Pemimpin Geng Kriminal di Vietnam

Pengadilan di Vietnam baru-baru ini menjatuhkan hukuman mati terhadap 27 orang yang terlibat dalam jual-beli lebih dari 600 kilogram narkotika, termasuk heroin, ketamin, dan metamfetamin. Delapan orang lainnya dihukum dengan penjara selama 20 tahun hingga seumur hidup. Kasus ini mengguncang negara tersebut dan menunjukkan betapa seriusnya masalah perdagangan narkoba lintas batas di kawasan tersebut.

Proses Persidangan dan Hukuman

Dilansir dari AFP, pemimpin geng dan bos kriminal terkenal, Vu Hoang Anh alias Oanh Ha (67), termasuk di antara mereka yang dijatuhi hukuman mati. Pengadilan menyatakan bahwa kelompok yang terlibat dalam kasus ini berhasil menyelundupkan 626 kilogram narkoba dari Kamboja ke Vietnam antara Maret 2018 hingga November 2022.

Selama persidangan selama empat hari di Kota Ho Chi Minh, delapan anggota kelompok ini yang tidak dijatuhi hukuman mati, dihukum dengan penjara mulai dari 20 tahun hingga seumur hidup. Pengadilan menegaskan bahwa kasus ini melibatkan operasi perdagangan narkoba lintas batas yang sangat serius dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Modus Operandi dan Kerahasiaan

Para tersangka dalam kasus ini menggunakan jaringan media sosial seperti Signal dengan menggunakan nama panggilan seperti ‘Kolombia’ dan ‘Mosscau’ atau ‘Mosscau Rusia’ untuk menghindari deteksi. Mereka juga menggunakan aplikasi pengiriman pesan Signal dan nomor telepon dari Amerika Serikat atau Kamboja untuk berkomunikasi tentang transaksi narkoba dan memastikan kerahasiaan dalam operasi mereka.

Oanh Ha, yang sebelumnya diberi amnesti dari hukuman penjara 20 tahun atas tuduhan perdagangan narkoba pada tahun 2009, memainkan peran utama dalam kasus ini. Pengadilan menyebutkan bahwa Oanh memimpin kelompok tersebut dalam mengangkut dan menyelundupkan 626 kilogram narkoba dari Kamboja ke Vietnam untuk dikonsumsi di berbagai kota di negara tersebut.

Jumlah Uang dan Selundupan

Penyidik menetapkan bahwa jumlah total uang yang terlibat dalam jaringan tersebut mencapai sekitar USD 54,8 juta. Sejak awal tahun 2020, Oanh Ha mentransfer hingga USD 20.000 per perjalanan kepada para penyelundup yang mengangkut narkoba yang disembunyikan di mobil. Sebanyak 129 mobil berhasil diselundupkan dari Kamboja ke Vietnam.

Ketatnya Hukum Narkoba di Vietnam

Vietnam dikenal memiliki undang-undang narkoba yang sangat ketat di dunia, dan negara tersebut tidak segan-segan menjatuhkan hukuman mati bagi pelaku perdagangan narkoba. Vietnam juga terkenal sangat tertutup tentang eksekusinya, tanpa memberikan indikasi kapan eksekusi akan dilakukan.

Menurut laporan Amnesty International, Vietnam secara rutin menjatuhkan hukuman mati untuk terdakwa narkoba dan merupakan salah satu negara algojo terkemuka di dunia. Negara ini berada di dekat kawasan penghasil narkoba ‘Segitiga Emas’ tempat Laos, Thailand, dan Myanmar bertemu. Hal ini membuat Kota Ho Chi Minh semakin menjadi pusat penyelundupan narkoba karena infrastruktur transportasinya telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Situasi Eksekusi dan Persidangan

Siapa pun yang tertangkap membawa lebih dari 600 gram heroin atau lebih dari 2,5 kilogram metamfetamin di Vietnam dapat menghadapi hukuman mati. Namun, banyak terpidana yang menghadapi masa tahanan yang panjang sebelum dieksekusi, dengan informasi tentang persidangan dan kematian mereka yang terbatas.

Sejak 2013, Vietnam telah melaksanakan hukuman mati dengan suntikan mematikan, menggantikan metode eksekusi sebelumnya dengan regu tembak. Meskipun demikian, laporan Amnesty International tahun 2021 menyebutkan bahwa ratusan orang terus dijatuhi hukuman mati setiap tahun di Vietnam.

Kasus ini menjadi peringatan bagi siapa pun yang terlibat dalam perdagangan narkoba di Vietnam, bahwa hukuman yang diberikan sangat berat dan konsekuensinya bisa fatal. Negara ini tidak akan ragu untuk menjatuhkan hukuman mati bagi para pelaku kejahatan narkoba demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sumber: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *