Perkembangan Kecerdasan Buatan dalam Serangan Siber
Kecerdasan buatan atau yang biasa disebut AI (Artificial Intelligence) telah menjadi salah satu tren yang semakin berkembang dalam dunia teknologi. Tidak hanya digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengolahan data dan kecerdasan mesin, AI juga telah dimanfaatkan dalam serangan siber. Serangan siber yang mengandalkan kecerdasan buatan sudah banyak terjadi selama tahun 2024, dan menurut Akamai, tren serangan siber berbasis AI ini diprediksi akan semakin marak pada tahun 2025.
Reuben Koh, Direktur Teknologi Keamanan dan Strategi APJ Akamai, mengungkapkan pandangannya dalam sesi media roundtable yang digelar secara virtual. Menurutnya, ancaman yang menggunakan teknologi AI akan terus berkembang dan semakin banyak. Penjahat siber kini telah berevolusi dari penipuan palsu dan phishing yang didorong oleh AI menjadi sesuatu yang jauh lebih canggih.
Penggunaan AI dalam Serangan Siber
Akamai telah melihat konsep penggunaan AI untuk memindai celah keamanan yang ada di perangkat lunak, sebuah proses yang dulunya dilakukan oleh manusia. Selain itu, AI juga dapat dipakai untuk mengeksploitasi kerentanan tertentu dalam perangkat lunak. Reuben juga mengungkapkan banyaknya penggunaan AI untuk melakukan penipuan berbasis deepfakes, phishing suara, dan sejenisnya. Penggunaan AI dalam aksi ini dinilai lebih efisien dibandingkan dengan dilakukan secara manual oleh manusia.
Salah satu hal yang membuat serangan siber berbasis AI semakin sulit dideteksi adalah kemampuan AI yang berkembang pesat. Reuben menambahkan bahwa AI telah berkembang dengan sangat cepat dan luas sehingga sulit untuk membedakan antara gambar asli dan palsu, atau antara video asli dan palsu.
Intensitas Serangan Siber
Intensitas serangan siber juga cenderung meningkat jika terjadi peristiwa-peristiwa tertentu, seperti peristiwa politik seperti pemilihan umum. Aktor yang disponsori oleh negara seringkali terlibat dalam serangan siber ini. Tahun lalu, banyak situasi di mana para hacktivist menyerang situs web, aplikasi web, dan penyedia infrastruktur penting karena alasan geopolitik.
Penggunaan AI untuk Meningkatkan Keamanan Siber
Namun, tidak hanya digunakan untuk serangan siber, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan siber sebuah sistem. AI dapat digunakan untuk melakukan otomatisasi aktivitas tertentu, seperti memilah data, memilah insiden keamanan, dan lain sebagainya. Reuben membandingkan proses ini dengan penggunaan ChatGPT untuk merangkum dokumen.
AI juga telah dimanfaatkan oleh Akamai dalam produk keamanannya, seperti dalam produk Guardicore. AI digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan produk keamanan, sehingga memudahkan dalam memantau keamanan sistem secara lebih efisien.
Kesimpulan
Dengan perkembangan AI yang semakin pesat, peran kecerdasan buatan dalam serangan siber maupun peningkatan keamanan siber menjadi semakin signifikan. Diperlukan upaya yang lebih serius untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi AI dalam dunia maya. Semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem keamanan untuk melindungi data dan informasi penting dari serangan siber yang semakin canggih.