Gaji Tinggi Pekerja Proyek Hilirisasi, Bahlil Minta Hindari UMR!

Gaji Tinggi Pekerja Proyek Hilirisasi, Bahlil Minta Hindari UMR!

Hilirisasi Komoditas: Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas

Pemerintah Indonesia terus menggeber program hilirisasi pada 28 komoditas di berbagai sektor untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap impor dan meningkatkan pendapatan per kapita. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya proyek hilirisasi dalam menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang berkualitas.

Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas
Proyek hilirisasi diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja yang cukup dengan gaji di atas Upah Minimum Regional (UMR). Meskipun hilirisasi masuk ke dalam sektor padat karya, Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya agar penghasilan yang diterima oleh pekerja di proyek hilirisasi ini berada di atas UMR. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia.

Menurut Bahlil, “Hilirisasi ini pencipta lapangan pekerjaan tapi dengan gaji yang berkualitas. Hilirisasi ini janganlah kita bicara UMR. Kalau UMR itu padat karya. Hilirisasi ini padat karya juga, tapi yang gajinya tinggi. Untuk meningkatkan pendapatan per kapita kita.”

Diversifikasi Komoditas Hilirisasi
Selama ini, hilirisasi baru didorong pada komoditas nikel saja. Namun, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa komoditas lain juga sedang dalam proses hilirisasi, seperti tembaga, bauksit, dan timah. Selain itu, pemerintah juga tengah membangun pabrik metanol di Bojonegoro untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi metanol dalam negeri yang saat ini masih rendah.

Bahlil menjelaskan, “Karena kita dari B35 ke B40, kita membutuhkan 2,3 juta ton methanol. Dan metanol dalam produksi dalam negeri kita tidak lebih dari 500 ribu ton. Artinya kita selama ini import 80%. Nah ini kita dorong untuk kita bangun metanol di Bojonegoro. Kemudian amunia, kita akan dorong untuk di Papua Barat.”

Dorongan dari Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto juga memberikan dorongan untuk mendorong hilirisasi di semua sektor, mulai dari mineral dan batu bara (minerba), minyak dan gas (migas), perikanan hingga pertanian. Setidaknya, ada 26 hingga 28 komoditas yang menjadi target hilirisasi.

Bahlil menambahkan, “Ada 26-28 komoditas yang akan didorong. Terutama pada sektor perikanan, kehutanan, pertanian, oil and gas, dan mineral batubara.”

Kesimpulan
Program hilirisasi komoditas yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap impor dan meningkatkan pendapatan per kapita. Dengan mendorong proyek hilirisasi yang dapat menciptakan lapangan kerja berkualitas, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dengan adanya diversifikasi komoditas hilirisasi dan dorongan dari Presiden Prabowo Subianto, diharapkan program hilirisasi ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia. Semoga dengan terus menggeber program hilirisasi, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri dan berkembang di bidang ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *