Harga Cabai Melonjak 10 Kali Lipat, Petani Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Harga Cabai Melonjak 10 Kali Lipat, Petani Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Mengapa Harga Cabai Meroket di Pasaran?

Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang tidak bisa lepas dari hidangan Indonesia. Namun, belakangan ini harga cabai mengalami lonjakan yang signifikan. Mengapa hal ini terjadi?

Permintaan Tinggi, Stok Menipis

Menurut Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid, saat ini harga cabai berada di kisaran Rp 30.000/kg hingga Rp 45.000/kg. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan akan cabai serta berkurangnya stok akibat gagal panen di beberapa daerah akibat cuaca ekstrem.

Abdul Hamid juga menjelaskan bahwa cabai merah besar (CMB) dan cabai merah keriting (CMK) saat ini berada di harga Rp 30.000/kg di tingkat petani, sementara cabai rawit merah (CRM) berada di level Rp 40.000/kg. Meskipun stok cabai relatif aman, namun tingginya permintaan dan masalah gagal panen membuat harga cabai terus melambung.

Prediksi Lonjakan Harga

Abdul Hamid memprediksi bahwa harga cabai rawit merah (CRM) akan mencapai Rp 60.000/kg di tingkat petani karena adanya bencana banjir di sentra produksi cabai tersebut. Hal ini membuat stok cabai berkurang drastis, sehingga harga naik secara signifikan.

Menurutnya, harga cabai akan terus naik hingga minggu ke-2 dan ke-3 bulan Januari 2025. Hal ini merupakan hasil dari rapat yang dilakukan oleh AACI.

Dampak Harga Cabai di Pasaran

Melihat kenaikan harga cabai di level petani, Panel Harga Pangan Nasional melaporkan bahwa harga cabai merah keriting rata-rata nasional mencapai Rp 42.460/kg, sementara harga cabai rawit merah mencapai Rp 51.930/kg. Hal ini tentu mempengaruhi daya beli masyarakat dalam membeli cabai sebagai salah satu bahan masakan utama.

Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 mengatur tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen untuk komoditas cabai. Harga acuan tersebut menjadi pedoman dalam menetapkan harga jual cabai agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

READ  Kenaikan Harga Motor Menyebabkan Daya Beli Menurun dan PHK Meningkat

Langkah Pemerintah

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga angkat bicara terkait harga cabai yang anjlok hingga Rp 3.000/kg hingga Rp 5.000/kg. Meskipun harga cabai rendah tersebut jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP), namun Menteri Amran tidak menjelaskan secara rinci di mana temuan harga cabai yang sangat murah itu.

Pemerintah akan terus mengawasi perkembangan harga cabai dan berusaha untuk menjaga stabilitas harga dengan berbagai kebijakan yang diterapkan. Hal ini dilakukan agar harga cabai tetap terjangkau bagi masyarakat dan tidak memberatkan dalam pengeluaran rumah tangga.

Kesimpulan

Harga cabai yang mengalami lonjakan di pasaran disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tingginya permintaan hingga gagal panen akibat cuaca ekstrem. Prediksi akan adanya lonjakan harga cabai lebih tinggi lagi membuat masyarakat perlu waspada dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga cabai agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan harga cabai dapat kembali stabil dan tidak memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *