Hindari DeepSeek Bersama-sama Demi Keamanan

DeepSeek, platform AI yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi. Diklaim mampu menyaingi produk-produk buatan Barat, namun sayangnya asosiasinya dengan China membuatnya diboikot oleh banyak perusahaan dan badan pemerintahan di berbagai negara.

Keamanan Data yang Dipertanyakan

Bloomberg melaporkan bahwa ratusan perusahaan, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah, melarang penggunaan DeepSeek oleh karyawan mereka. Alasannya, mereka khawatir data sensitif mereka akan bisa diakses oleh pemerintah China. Nadir Izrael, CTO perusahaan keamanan siber Armis, mengungkapkan bahwa sebanyak 70% klien mereka meminta pemblokiran terhadap penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran akan kelemahan dalam perlindungan privasi.

Pembatasan Penggunaan DeepSeek

Sebagian besar klien Netskope, perusahaan keamanan jaringan yang berfokus pada membatasi akses karyawan ke website tertentu, juga mengikuti langkah serupa dalam meminta pembatasan penggunaan DeepSeek. Bukan hanya perusahaan, beberapa badan pemerintah di berbagai negara juga telah melarang pegawai mereka untuk mengakses platform AI kontroversial ini.

Penyelidikan dan Tindakan Lanjutan

Di Amerika Serikat, NASA, Kementerian Pertahanan, dan Angkatan Laut termasuk di antara lembaga pemerintah yang sudah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan DeepSeek. Di sisi lain, Kementerian Digital Taiwan, pemerintah Korea Selatan, Prancis, Italia, dan Irlandia sedang melakukan penyelidikan terhadap bagaimana DeepSeek mengelola data pribadi pengguna.

Kebijakan Privasi yang Mencemaskan

Menurut kebijakan privasi DeepSeek, platform ini mengumpulkan beragam data mulai dari tombol yang ditekan, input teks dan audio, hingga riwayat chat untuk melatih model AI-nya. Data-data tersebut disimpan di China, di mana perusahaan wajib membagikan informasi kepada badan intelijen setempat jika diminta.

READ  Menjelajahi Dunia Bisnis Streaming Data: Signifikansi, Ancaman Keamanan Siber, dan Kendala di Indonesia

Potensi Ancaman Keamanan Data

Baru-baru ini, perusahaan keamanan siber Wiz menemukan database milik DeepSeek yang berisi riwayat chat, log, dan informasi sensitif lainnya yang dapat diakses secara publik. Meskipun database itu akhirnya diamankan setelah dilaporkan, kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran akan potensi kebocoran data di masa mendatang.

Kesimpulan

DeepSeek, meskipun mampu bersaing dengan platform AI Barat, terus mendapat sorotan negatif karena asosiasi dengan China dan kekhawatiran akan keamanan data pengguna. Perusahaan dan badan pemerintahan di berbagai negara mulai mengambil langkah tegas dalam membatasi penggunaan platform kontroversial ini demi melindungi data sensitif dan privasi pengguna.

(vmp/rns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *