Sejarah Batik di Kepulauan Anambas
Batik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Diakui sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO, batik juga memiliki keunikan di setiap daerah. Salah satunya adalah di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Batik Mangrove Genting Pulur
Di Desa Genting Pulur, terdapat kelompok Batik Mangrove yang menggunakan batang dan buah mangrove sebagai bahan pembuat batik. Awal mula penggunaan bahan tersebut bermula dari informasi yang diterima dari teman yang terlibat dalam program konservasi hutan mangrove.
Proses Pembuatan Batik Mangrove
Batang dan buah mangrove digunakan untuk pewarnaan kain batik. Setelah dijemur, bahan tersebut direbus untuk menghasilkan warna. Kelompok Batik Mangrove Genting Pulur telah berhasil menciptakan empat warna batik, yaitu hitam, biru, cokelat, dan cokelat muda.
Motif Batik dan Penjualan
Motif yang digunakan dalam Batik Mangrove Genting Pulur antara lain bulan purnama, pucuk rebung, ikan sekawan, dan perahu layar. Meskipun telah menjual lebih dari 100 kain, proses produksi masih mengandalkan sistem pemesanan. Kelompok ini aktif mempromosikan batiknya melalui media sosial dan telah berhasil menjangkau pasar Jakarta, Batam, hingga Amerika.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Selain mengangkat tradisi dan budaya, penggunaan limbah mangrove dalam pembuatan batik juga membantu menjaga lingkungan. Hutan bakau di Desa Genting Pulur memiliki keunikan tersendiri dengan pohon yang memiliki diameter besar.
Partisipasi dalam Program Konservasi
Genting Pulur merupakan salah satu desa penerima bantuan program konservasi dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika. Melalui pembangunan tower BTS, desa ini kini memiliki akses internet 4G yang membantu dalam promosi dan penjualan batik mangrove.
Peran Media Sosial dalam Promosi
Kelompok Batik Mangrove Genting Pulur menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan TikTok untuk mempromosikan produknya. Internet telah membantu mereka dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan.
Visi dan Misi Ke depan
Dengan semangat mengangkat potensi daerahnya, kelompok Batik Mangrove Genting Pulur terus berupaya untuk mengembangkan motif dan teknik pembuatan batik. Mereka berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi budaya, lingkungan, dan ekonomi lokal.
Terus Berinovasi dan Berkarya
Dengan kreativitas dan semangat pantang menyerah, kelompok Batik Mangrove Genting Pulur terus berinovasi dalam menciptakan batik unik yang menggabungkan keindahan seni dengan keberlanjutan lingkungan.
Kesimpulan
Batik Mangrove Genting Pulur merupakan contoh nyata bagaimana keberagaman budaya Indonesia dapat dijadikan inspirasi untuk menciptakan karya seni yang mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Dengan peran media sosial dan partisipasi dalam program konservasi, kelompok ini berhasil membawa batik khas Kepulauan Anambas ke kancah internasional.
Teruslah Menjaga Tradisi, Konservasi, dan Kreativitas!
(prf/ega)