Pengenalan
Mobil hybrid dan mobil bermesin konvensional diusulkan mendapat insentif PPnBM dan PPN di Indonesia. Usulan ini telah disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Pemerintah telah memberikan keringanan pajak untuk mobil listrik hingga Desember 2024, namun kini rencananya akan diperluas untuk mobil-mobil lainnya.
Manfaat Insentif Pajak
Pemberian insentif ini diharapkan dapat mendorong penjualan mobil di tengah kondisi pasar yang lesu. Dengan adanya insentif, diharapkan harga mobil dapat menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan daya beli dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Usulan dari Pabrikan
Berbagai pabrikan mobil di Indonesia juga berharap adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif. Dukungan ini diharapkan dapat membantu industri otomotif nasional agar tetap berkembang dan tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan pajak yang akan datang.
Tantangan di Tahun Mendatang
Tahun depan, PPN di Indonesia akan mengalami kenaikan menjadi 12 persen. Hal ini dapat berdampak pada harga mobil yang akan semakin tinggi. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah sangat diharapkan agar industri otomotif tetap bisa bertahan dan berkembang.
Harapan dari Industri
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, menyatakan harapannya agar pemerintah dapat memberikan support kepada industri otomotif nasional. Salah satu bentuk dukungan yang diharapkan adalah dengan memberikan diskon PPnBM seperti yang telah diterapkan selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2021 dan 2022.
Kesimpulan
Dengan adanya insentif pajak untuk mobil hybrid dan konvensional di Indonesia, diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi pasar otomotif. Dukungan dari pemerintah sangat diharapkan agar industri otomotif nasional tetap dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada.
Sumber :
(dry/rgr)
