Jejak Kolam Air Tertua: Mengungkap Kehidupan di Bumi Sejak 2 Miliar Tahun yang Lalu

Jakarta

Sejarah Bumi dan keberadaan kehidupan di zaman purba ternyata dapat diketahui melalui air. Seperti halnya yang ditemukan oleh para ilmuwan Universitas Toronto, Kanada pada 2016 silam.

Saat mengeksplorasi sebuah tambang mineral di Kanada, para peneliti menemukan kolam kuno yang airnya masih menggelembung keluar dari dalam tanah. Setelah menguji air dari kolam itu dengan mengukur gas-gas yang terperangkap di dalamnya, mereka mengungkap air tersebut berusia 2 miliar tahun dan mendeteksi adanya kehidupan.

Penemuan Kolam Air Tertua di Bumi

Dilansir IFLScience, Jumat (10/1/2025) tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Barbara Sherwood Lollar itu menelusuri sebuah tambang di Ontario, Kanada. Karena pencarian tembaga, seng, dan perak, tambang tersebut digali semakin dalam ke kerak bumi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok peneliti mengambil kesempatan untuk menjelajahi lebih jauh ke dalam tambang, hampir pada kedalaman hampir 3 km. Secara mengejutkan, mereka menemukan sumber air tertua di bumi yang setidaknya berumur 2 miliar tahun dan airnya masih menggelembung keluar dari dalam tanah.

“Ketika orang-orang berpikir tentang air ini, mereka berasumsi bahwa itu pasti sejumlah kecil air yang terperangkap di dalam batu,” kata Prof Sherwood Lollar.

“Namun pada kenyataannya, air itu benar-benar mengalir keluar. Air ini mengalir dengan kecepatan liter per menit, volume airnya jauh lebih besar daripada yang diperkirakan siapa pun,” sambungnya.

Mereka menentukan usia air itu dengan mengukur gas helium, argon, dan xenon yang terperangkap di dalamnya. Di samping itu, para peneliti juga menguji air dengan mencicipinya untuk menentukan usia air tersebut. Semakin asin rasanya, semakin tua usia airnya.

Meski mencicipi air kuno tidak cukup aman, tetapi Prof Sherwood Lollar menegaskan, “Secara ilmiah terlalu berharga untuk disia-siakan seperti itu.” Menguji dengan cara ini juga adalah hal biasa bagi para ilmuwan.

Ia pun mencelupkan jarinya ke air dan menempelkannya di ujung lidahnya. “(Rasa airnya) sangat asin dan pahit, jauh lebih asin daripada air laut,” ucap Prof Sherwood Lollar.

Profesor Barbara Sherwood Lollar mengambil sampel hidrogen dan sulfat terlarut di kolam air tertua di bumi yang pernah ditemukan.Profesor Barbara Sherwood Lollar mengambil sampel hidrogen dan sulfat terlarut di kolam air tertua di bumi yang pernah ditemukan. Foto: G. Wunsch/Universitas Toronto via CBC News

Penemuan Jejak Kehidupan Miliaran Tahun Lalu

Lebih menakjubkannya lagi, para peneliti juga mengungkap adanya tanda-tanda kehidupan dalam jangka waktu sangat lama di dalam air yang berusia 2 miliar tahun itu. Mereka menemukan jejak kimia yang ditinggalkan oleh organisme bersel tunggal yang pernah hidup dalam air tersebut.

“Dengan melihat sulfat dalam air, kami melihat sidik jari yang menunjukkan adanya kehidupan. Dan kami dapat menunjukkan bahwa tanda dalam air pasti dihasilkan oleh mikrobiologi, dan yang terpenting pasti telah terbentuk dalam skala waktu yang sangat panjang,” ujar Prof Sherwood Lollar, mengutip BBC News.

“Mikroba yang menghasilkan tanda ini tidak mungkin melakukannya dalam semalam. Ini bukan sekadar tanda mikrobiologi modern. Ini pasti merupakan indikasi bahwa organisme telah hadir dalam air ini pada skala waktu geologis,” imbuhnya.

Fakta bahwa organisme mampu bertahan hidup dan berkembang dalam air yang sangat tua dan dalam di kerak bumi memiliki implikasi penting. Tak hanya memberi tahu tentang kehidupan purba di muka bumi pada miliaran tahun lalu, tetapi juga dapat membantu pencarian kehidupan di tempat lain di tata surya.

Penemuan kolam air pada 2016 ini menggeser rekor air tertua berusia 1,5 miliar tahun yang ditemukan pada 2013 silam oleh tim ilmuwan yang sama di tambang yang sama juga. Hanya saja penemuan air pada 2013 itu berada di kedalaman sekitar 2,5 km di bawah tambang.

Pentingnya Penemuan Kolam Air Tertua di Bumi

Penemuan kolam air tertua di Bumi ini membuka wawasan baru tentang sejarah kehidupan di planet ini. Dengan usia air yang mencapai 2 miliar tahun, kita dapat melihat jejak organisme purba yang telah hidup dalam air tersebut. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi kehidupan di Bumi.

Implikasi Bagi Pencarian Kehidupan di Luar Bumi

Penemuan ini juga memberikan dampak besar terhadap pencarian kehidupan di planet lain. Dengan mengetahui bahwa organisme dapat bertahan hidup dan berkembang dalam kondisi ekstrem seperti air kuno di dalam kerak bumi, para ilmuwan dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet-planet lain di tata surya.

Peran Mikroorganisme dalam Sejarah Bumi

Jejak kimia yang ditemukan dalam air kuno tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran mikroorganisme dalam sejarah Bumi. Kemampuan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sulit selama miliaran tahun menggambarkan ketahanan dan adaptasi organisme mikroskopis ini.

Keajaiban Alam yang Tersembunyi

Penemuan kolam air tertua di Bumi juga mengungkap keajaiban alam yang tersembunyi di dalam kerak bumi. Air yang mengalir dengan kecepatan liter per menit dan mengandung gas-gas berusia puluhan miliar tahun merupakan fenomena alam yang menakjubkan.

Peran Penting Penelitian Ilmiah

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan Universitas Toronto ini menyoroti pentingnya penelitian ilmiah dalam mengungkap misteri alam semesta. Dengan metode yang teliti dan cermat, para peneliti berhasil membuktikan keberadaan kehidupan purba dalam air kuno tersebut.

Makna Kolam Air Tertua bagi Kehidupan Manusia

Kolam air tertua di Bumi ini juga memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan manusia. Air merupakan sumber kehidupan yang tak ternilai harganya, dan penemuan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam yang ada.

Harapan dan Tantangan di Masa Depan

Dengan penemuan ini, harapan dan tantangan di masa depan menjadi semakin besar. Para ilmuwan diharapkan dapat terus menggali pengetahuan baru tentang sejarah Bumi dan kehidupan di planet ini, serta menghadapi tantangan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Penutup

Penemuan kolam air tertua di Bumi oleh tim ilmuwan Universitas Toronto merupakan pencapaian luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan. Dari air kuno yang mengalir dalam kerak bumi, kita dapat belajar banyak tentang sejarah Bumi dan kehidupan di planet ini. Semoga penelitian ini dapat terus memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi manusia di masa depan.

(azn/row)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *