Saat ini, bekerja di Google bukan lagi impian yang menjanjikan kesejahteraan dan kenyamanan seperti dulu. Raksasa internet tersebut kerap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membuat para karyawan merasa tidak aman tentang pekerjaan mereka.
Petisi ‘Keamanan Kerja’ oleh Karyawan Google
Baru-baru ini, lebih dari 1.250 karyawan Google menandatangani petisi internal berjudul ‘Keamanan Kerja’ menjelang pemangkasan biaya yang diperkirakan akan terjadi tahun ini. Petisi ini merupakan tanda pergolakan terbaru di kalangan karyawan Google yang prihatin dengan ketidakstabilan perusahaan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja dengan kualitas tinggi.
Pergolakan Karyawan di Google
Karyawan Google dari berbagai kantor di AS dan Kanada menyatakan kekhawatiran mereka terhadap PHK yang terus berlanjut. Mereka merasa bahwa perusahaan, meski berada dalam posisi keuangan yang kuat, tidak memberikan penjelasan yang memadai terkait pemutusan hubungan kerja yang terjadi.
CFO Baru Google dan Penghematan Biaya
CFO baru Google, Anat Ashkenazi, menyatakan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah mendorong lebih banyak penghematan karena perusahaan memperluas pengeluaran untuk infrastruktur kecerdasan buatan. Namun, pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan Google yang menginginkan kejelasan lebih lanjut terkait rencana penghematan tersebut.
Tuntutan dari Petisi ‘Keamanan Kerja’
Petisi tersebut meminta CEO Google, Sundar Pichai, untuk menawarkan pembelian saham pegawai sebelum melakukan PHK, menjamin pesangon bagi karyawan yang diberhentikan, dan tidak memberikan peringkat ulasan kinerja rendah dengan tujuan memberhentikan karyawan. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi hak dan keamanan para karyawan Google.
Pemutusan Hubungan Kerja di Google
Pada tahun 2023, Google melakukan PHK terhadap lebih dari 12.000 karyawan, sekitar 6% dari total tenaga kerjanya secara global. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi biaya dan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan. Sejak itu, terjadi beberapa putaran PHK lagi yang membuat karyawan semakin resah.
Dengan adanya pergolakan ini, diharapkan perusahaan dan karyawan dapat mencapai titik temu yang baik untuk menjaga kestabilan dan keamanan dalam lingkungan kerja. Semoga Google dapat menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat.
Penutup
Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab besar terhadap karyawannya. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan perusahaan harus dilakukan dengan transparan dan adil agar tidak menimbulkan ketidakpastian di kalangan karyawan. Semoga pergolakan ini dapat menjadi pembelajaran bagi Google dan perusahaan lainnya dalam mengelola sumber daya manusia dengan bijaksana.
(fyk/fyk)