Rekayasa Lalu Lintas Contraflow: Strategi untuk Menangani Kemacetan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Di tengah kesibukan arus mudik dan arus balik Lebaran, rekayasa lalu lintas berupa contraflow menjadi salah satu strategi yang diterapkan untuk mengatasi kemacetan di jalan tol. Namun, sayangnya, dalam beberapa kasus, contraflow juga dapat menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Seperti yang terjadi pada libur Lebaran yang lalu, dimana sebuah mobil Gran Max melintas di contraflow dan menabrak beberapa kendaraan termasuk bus, menyebabkan belasan orang meninggal dunia.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalur contraflow. Evaluasi telah dilakukan oleh Korlantas Polri terkait kecelakaan maut tersebut, dan beberapa langkah perbaikan telah disiapkan.
Menurut Irjen Pol. Aan, salah satu strategi yang akan diterapkan adalah penggunaan safety car untuk mengendalikan kecepatan kendaraan di jalur contraflow. Selain itu, jarak antara cone satu ke cone berikutnya juga akan diperketat, serta penerangan pada buffer-buffer (penyangga) yang digunakan untuk contraflow juga akan ditingkatkan. Semua langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kecelakaan di jalur contraflow.
Dalam sebuah rapat di DPR RI, Irjen Pol. Aan juga menyampaikan bahwa penggunaan contraflow mungkin masih diperlukan sebagai strategi rekayasa lalu lintas untuk menangani kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan volume kendaraan yang meningkat dan kapasitas jalan yang terbatas, menambah lajur atau menerapkan one way merupakan opsi yang akan dipertimbangkan.
Kilas balik ke arus mudik Lebaran yang lalu, kecelakaan tragis terjadi di Tol Cikampek KM 58 dimana sebuah mobil Gran Max melintas di jalur contraflow dan menabrak bus Primajasa serta mobil Terios. Pengemudi mobil tersebut dilaporkan mengalami kelelahan, yang menyebabkan kecelakaan fatal tersebut.
Dari kejadian tersebut, kita belajar bahwa penggunaan contraflow sebagai strategi rekayasa lalu lintas memang memiliki risiko tersendiri. Namun, dengan evaluasi yang matang, peningkatan keamanan, dan pengawasan yang ketat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan di jalur contraflow.
Oleh karena itu, peran Korlantas Polri sebagai penegak hukum dan pengatur lalu lintas sangatlah penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru. Seluruh elemen masyarakat juga perlu turut serta dalam mematuhi aturan lalu lintas dan menghargai keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lainnya.
Dengan demikian, rekayasa lalu lintas contraflow bukanlah solusi tunggal untuk mengatasi kemacetan di jalan tol. Namun, dengan strategi yang tepat, koordinasi yang baik, dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan lancar untuk semua pengguna jalan. Semoga libur Natal dan Tahun Baru kali ini berjalan lancar dan aman bagi semua. (rgr/dry)