1. Pengantar
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai tahun depan. Kebijakan ini diprediksi akan berdampak pada berbagai sektor, termasuk industri otomotif. Salah satu aspek yang paling terkena dampak adalah harga mobil baru di tanah air.
2. Dampak Kenaikan PPN terhadap Harga Mobil
Menurut tenaga penjual di GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2024, kenaikan PPN menjadi 12% akan membuat harga mobil naik signifikan. Sebagai contoh, harga mobil seperti Calya-Agya diperkirakan akan naik sekitar Rp 17 juta, sedangkan Avanza dan Rush bisa mengalami kenaikan hingga Rp 25 juta. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, juga memperkirakan bahwa mobil dengan harga Rp 200 jutaan dapat naik sekitar Rp 2 jutaan akibat kenaikan PPN.
3. Upaya Pemerintah dalam Menjaga Daya Beli Masyarakat
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Parjiono, menyatakan bahwa pemerintah akan mengecualikan beberapa kelompok dari kenaikan PPN untuk menjaga daya beli masyarakat. Kelompok yang dikecualikan termasuk masyarakat miskin, kesehatan, dan pendidikan. Parjiono juga mengatakan bahwa subsidi akan menjadi jaring pengaman bagi masyarakat. Namun, insentif perpajakan lebih banyak dinikmati oleh kelas menengah atas.
4. Tanggapan Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyerahkan pertanyaan terkait kenaikan PPN kepada Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Airlangga mengungkapkan bahwa belum ada pembahasan terkait penundaan kenaikan PPN tersebut.
5. Kesimpulan
Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun depan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap harga mobil di Indonesia. Pemerintah perlu terus berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok yang rentan terkena dampak kenaikan harga. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi perubahan kebijakan ini.
(lua/din)
