Di Jakarta, sebuah kasus prank yang mengakibatkan luka bakar tingkat dua pada wajah korban menjadi pelajaran nyata tentang batasan dalam bercanda. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena tiga temannya menumpahkan air panas ke tubuhnya, dengan alasan hanya melakukan lelucon alias prank.
Korban Mengalami Luka Bakar Parah
Korban mengalami luka bakar tingkat dua yang parah di wajahnya dan harus menjalani operasi. Dia saat ini sedang dalam pemulihan di rumahnya di Tifton, Georgia. Menurut Bored Panda, kasus ini menjadi pengingat bahwa bercanda boleh dilakukan, namun tetap ada batasnya.
Pemulihan Korban dan Dampak Psikologis
Korban dibawa ke pusat perawatan luka bakar di Augusta untuk menjalani operasi dan memulihkan diri. Ibunya, Tiffany West, mengungkapkan bahwa mereka sangat terpukul dan terkejut dengan kejadian tersebut. Selain fisik, korban juga harus mengatasi dampak psikologis dari insiden tersebut.
Dampak Finansial dan Perjuangan Keluarga
Selain itu, keluarga korban juga harus menghadapi dampak finansial yang besar akibat tagihan medis yang harus dilunasi. Mereka juga tengah mencari keadilan atas cobaan yang mereka alami. Hal ini membuat orang tua korban harus berhenti bekerja untuk merawatnya selama masa pemulihan.
Kasus ‘Prank Gone Wrong’ Lainnya
Tidak hanya kasus ini, banyak kasus ‘prank gone wrong’ lainnya terjadi. Pada tahun 2016, seorang anak laki-laki bernama Jamie Cox mengalami fraktur tengkorak setelah mengalami insiden di sekolah. Insiden tersebut diduga merupakan bagian dari ‘choking game’ yang menyebabkan kehilangan kesadaran untuk jangka waktu yang singkat.
Kesimpulan
Prank seharusnya dilakukan dengan bijak dan mempertimbangkan batasan yang ada. Kasus seperti ini menjadi pengingat bahwa bercanda tidak boleh dilakukan dengan merugikan orang lain. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih berhati-hati dalam melakukan lelucon dan prank.
(ask/afr)