Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Mendorong Investasi Pemain Data Center Global di Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang gencar mendorong para pemain data center global untuk terus berinvestasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia diprediksi akan menjadi pusat ekosistem digital di kawasan Asia Tenggara. Salah satu pemain besar di bidang ini, Amazon Web Services (AWS), sudah menanamkan investasi sebesar USD 5 miliar di Indonesia sejak tahun 2021. Komitmen perusahaan ini kini diperpanjang, meskipun nilai investasi terbaru tidak diungkapkan oleh Komdigi.
Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan petinggi AWS Asia Pasifik di kantor Kemkomdigi, Rabu (8/1) menyatakan, “Kami tidak hanya menghargai kontribusi AWS, tetapi juga menegaskan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat strategis, dengan potensi yang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Oleh karena itu, kami meminta AWS untuk meningkatkan investasinya di Indonesia guna memastikan pertumbuhan yang seimbang sesuai dengan potensi kami.”
Meutya Hafid juga menekankan pentingnya bagi AWS untuk melihat proyeksi pertumbuhan kapasitas data center di Indonesia, yang diprediksi akan melonjak hingga 260% dalam beberapa tahun ke depan, sebagai peluang besar untuk memperluas investasi. Saat ini, AWS telah menginvestasikan 5 miliar USD di Indonesia sejak 2021, angka yang diharapkan terus meningkat seiring dengan penguatan ekonomi digital.
“Indonesia bukan hanya pasar yang besar, tetapi juga strategis. Potensi pasar kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur cloud kami tidak dapat diabaikan. Saya mendorong AWS untuk memberikan proporsi investasi yang lebih seimbang di kawasan ASEAN, dengan Indonesia sebagai prioritas utama,” tambah Meutya.
Menanggapi hal ini, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik & Jepang, Quint Simon, menyatakan bahwa investasi 5 miliar USD di Indonesia adalah yang terbesar yang pernah dilakukan AWS secara global. “Kami membangun seluruh wilayah AWS di Indonesia dan berkomitmen untuk periode investasi 15 tahun, dari 2021 hingga 2036. Ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi prioritas kami,” ujar Quint.
Selain itu, AWS juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era ekonomi digital global.
Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki proyeksi nilai ekonomi digital sebesar 130 miliar USD pada 2025. Menkomdigi menegaskan bahwa kolaborasi dengan AWS bukan hanya soal investasi, tetapi juga memastikan Indonesia menjadi pusat transformasi digital di ASEAN.
“Ini adalah momen bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya. Kami tidak akan berhenti mendorong pihak-pihak global seperti AWS untuk mengoptimalkan kontribusinya demi memastikan Indonesia menjadi kekuatan digital terbesar di kawasan,” pungkas Meutya Hafid.
Dengan begitu banyak potensi yang dimiliki oleh Indonesia dalam bidang ekonomi digital, langkah-langkah strategis seperti ini akan sangat berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan negara kita. Semoga investasi dari para pemain data center global seperti AWS dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia.