Kosongnya BBM di SPBU Shell dan BP-AKR Menyita Perhatian

Kosongnya BBM di SPBU Shell dan BP-AKR Menyita Perhatian

Jakarta – Kekosongan dan kelangkaan stok BBM di SPBU swasta telah menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Fenomena ini terjadi di beberapa SPBU Shell dan BP-AKR di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Jabodetabek. Dua SPBU swasta di Indonesia bahkan terpaksa menutup penjualan BBM karena kehabisan stok.

Pada SPBU Shell, kekosongan stok terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi. Misalnya, SPBU Shell di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mengalami kekosongan stok untuk jenis BBM Shell Super, V-Power, dan V-Power Diesel. Begitu pula dengan SPBU Shell di Jatimekar, Bekasi, yang juga kehabisan stok. Bahkan, display harga di totem SPBU Shell tersebut juga tidak tersedia, membuat para pengendara harus memutar karena tidak ada stok BBM yang tersedia.

Di sisi lain, kondisi serupa juga terjadi di SPBU BP-AKR di Jabodetabek. Dari 3 SPBU BP yang ada di Bogor, dua di antaranya tidak lagi menjual BBM BP 92 dan BP Ultimate (RON 95), hanya BP Diesel yang masih tersedia. Hal ini sudah berlangsung selama dua minggu dan membuat para pengguna kendaraan kesulitan untuk mengisi bahan bakar.

Respons dari pihak Shell dan BP-AKR pun tidak lama kemudian terdengar. Ingrid Siburian, selaku President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, mengungkapkan bahwa kekosongan stok BBM terjadi karena adanya kendala pengadaan dan penyaluran BBM. Shell Indonesia sedang berupaya untuk mendapatkan ketersediaan produk BBM dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Ingrid juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan Shell di Indonesia.

Sementara itu, President Director PT Aneka Petroindo Raya Vanda Laura mengakui bahwa BP-AKR sedang mengalami keterbatasan stok untuk sementara waktu. Sehingga, beberapa SPBU BP-AKR tidak dapat melayani penjualan produk secara lengkap. Pihak BP-AKR juga memohon maaf atas kelangkaan yang terjadi dan sedang berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.

READ  Bos Bukalapak dan Mendag Berdiskusi Setelah Keputusan Menjual Pulsa

Kementerian ESDM pun turut angkat bicara mengenai permasalahan ini. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait masalah kelangkaan stok BBM di beberapa SPBU swasta. Kementerian ESDM juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi untuk mencari solusi terbaik.

Di sisi lain, Yuliot juga mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM telah memberikan persetujuan impor kepada SPBU swasta, termasuk BP dan Shell. Hal ini dilakukan agar SPBU swasta dapat mengatasi kelangkaan stok dengan mengimpor BBM dari luar negeri. Meski begitu, hingga saat ini belum ada jawaban dari BPH Migas terkait masalah ini.

Dalam situasi yang tidak biasa ini, para pengguna kendaraan diharapkan dapat memahami kondisi yang sedang terjadi dan bersabar dalam menghadapi kelangkaan stok BBM di beberapa SPBU swasta. Semua pihak terkait sedang berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini agar pelayanan dapat kembali normal dan para pengguna kendaraan tidak terganggu.

Dengan demikian, diharapkan situasi kelangkaan dan kekosongan stok BBM di SPBU swasta dapat segera teratasi dan pelayanan dapat kembali berjalan lancar. Semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik demi kepentingan bersama. Terus pantau perkembangan berita ini hanya di detikcom untuk informasi terkini. (hal/ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *