1. Latar Belakang
Produktivitas pekerja di Indonesia merupakan salah satu isu yang terus menjadi perhatian, terutama dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi negara. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), level produktivitas pekerja di Indonesia pada tahun 2024 masih tergolong rendah. Bahkan, levelnya tertinggal 28 tahun dari Korea Selatan (Korsel).
2. Perbandingan Produktivitas Indonesia dan Korea Selatan
Menurut data yang dipaparkan Staf Ahli Pengeluaran Negara Kemenkeu, Sudarto, produktivitas atau output per jam kerja di Korsel pada tahun 2024 mencapai skor 1.200. Sementara di Indonesia, level produktivitas tenaga kerja pada tahun yang sama hanya berada pada skor 400-an. Hal ini berarti bahwa level produktivitas Indonesia saat ini setara dengan level produktivitas Korea Selatan pada tahun 1996 atau 1997.
3. Sejarah Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia dan Korea Selatan
Fakta bahwa skor produktivitas Indonesia sama dengan skor Korea Selatan pada tahun 1996 menunjukkan sebuah perbandingan yang cukup mengejutkan. Pada tahun 1960, level produktivitas tenaga kerja Indonesia dan Korsel masih sama-sama rendah, yaitu di bawah 200. Hal ini menandakan bahwa meskipun Indonesia dan Korea Selatan memiliki perkembangan ekonomi yang berbeda selama beberapa dekade terakhir, kesenjangan dalam produktivitas masih menjadi masalah yang harus diatasi.
4. Tantangan dalam Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Sudarto menyatakan bahwa kerja keras saja tidak cukup untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Diperlukan upaya bersama dari semua pemangku kebijakan dan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ini. Selain itu, pemerintah juga perlu mengalokasikan anggaran pendidikan yang mencukupi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
5. Solusi untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan meningkatkan anggaran pendidikan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 700 triliun pada tahun 2025. Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas SDM. Dengan demikian, Indeks Capital Output Ratio (ICOR) yang saat ini sebesar 6,2 dapat diturunkan, sehingga investasi yang dilakukan dapat menghasilkan output yang lebih besar.
6. Kesimpulan
Meningkatkan produktivitas pekerja di Indonesia merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama. Diperlukan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ini. Dengan upaya yang terarah dan solusi yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi negara.
Artikel ini disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan berbagai sumber terpercaya lainnya.