Apakah Anda salah satu pecinta petualangan yang senang menjelajahi berbagai rute di Indonesia? Jika iya, Jalur Pantai Utara (Pantura) mungkin menjadi pilihan menarik untuk dijelajahi. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengalaman menarik dari tim redaksi detikOto yang melakukan perjalanan dari Depok, Bekasi menuju Magelang melalui Jalur Pantura. Simak cerita serunya di bawah ini!
Menyusuri Jalur Pantura
Jalur Pantura menjadi rute favorit bagi para bikers yang ingin melintasi ke Timur Pulau Jawa. Saat memasuki musim liburan panjang atau long weekend, bagaimana kondisinya?
Kami memulai perjalanan pada Sabtu pagi dari daerah Tambun. Jalur Pantura terasa sepi, dengan pemotor lebih sering berbagi jalan dengan angkutan barang seperti truk. Kami sengaja melakukan perjalanan pagi karena jalur Pantura dari Bekasi hingga Tegal masih ditemukan jalur berlubang.
Menemukan Keunikan di sepanjang Jalur Pantura
Saat melewati Camiang dan Patokbeusi, kami menemukan restoran yang tutup dan ditinggalkan begitu saja. Di Indramayu, kami melihat berbagai papan nama restoran seperti RM Pesona Laut dan RM Abah Pantura. Namun, beberapa restoran seperti RM Laut Indah sudah tutup permanen.
Mayoritas kendaraan yang melintas di Jalur Pantura dari Kendal hingga Weleri adalah kendaraan besar. Beberapa supir truk memilih Jalur Pantura daripada Tol Trans Jawa karena tarif tol yang mahal. Meskipun demikian, kami bertemu beberapa grup touring yang menuju Magelang, Jogja, dan Dieng.
Keadaan Jalan yang Menantang
Di sepanjang Jalur Pantura, kami sering menemui jalan rusak dan bergelombang. Daerah Cirebon, Brebes, dan Indramayu menjadi titik rawan dengan lubang-lubang di jalan. Pengendara motor harus berhati-hati saat berbagi jalan dengan kendaraan besar seperti truk.
Kami melintasi Alas Roban di malam hari dan menemukan kondisi jalan yang kurang penerangan. Situasi Jalan Baru Alas Roban cenderung lengang pada hari Sabtu. Lubang di jalan dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara.
Upaya Perbaikan Jalan Pantura
Fenomena kerusakan jalan Pantura menjadi perhatian serius. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen 1.2 Provinsi Jawa Tengah, kerusakan jalan Pantura perlu segera ditangani. Lubang-lubang di jalan dapat mencapai 100-200 lubang saat musim hujan, mengancam keselamatan pengendara.
Pihak terkait telah menyiapkan tim tambal jalan untuk menanggulangi kerusakan jalan. Namun, umur tambalan aspal pendek terutama saat hujan deras. Tingginya curah hujan dan beban muatan kendaraan besar menjadi faktor utama penyebab kerusakan jalan di Jalur Pantura.
Kesimpulan
Jalur Pantura menawarkan petualangan menarik namun juga menantang. Dengan keindahan alamnya, Jalur Pantura menjadi destinasi favorit bagi para pengendara motor dan mobil. Namun, kondisi jalan yang berlubang dan minim penerangan perlu menjadi perhatian bersama untuk menjaga keselamatan pengguna jalan.
Jadi, apakah Anda siap menjelajahi Jalur Pantura berikutnya? Selamat berpetualang dan selalu jaga keselamatan di perjalanan!
Terima kasih telah membaca artikel ini.