Artikel:
Menteri Perhubungan Minta Antisipasi Cuaca Ekstrem: Seluruh Penyelenggara Transportasi Diminta Waspada
Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah menginstruksikan seluruh penyelenggara layanan transportasi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Instruksi ini diberikan sebagai langkah preventif menyusul informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan adanya potensi cuaca ekstrem hingga 30 Januari 2025.
Potensi cuaca ekstrem tersebut diyakini akan berdampak terutama di kawasan bandara Soekarno Hatta, Tangerang, dan sejumlah titik penyeberangan lainnya. Oleh karena itu, Dudy meminta agar seluruh pengelola layanan transportasi meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan.
Dalam keterangan tertulisnya, Dudy menyatakan, “Sebagai langkah antisipatif, saya instruksikan agar seluruh pengelola layanan transportasi dapat memperketat pengawasan pada aspek keselamatan, khususnya pada sektor transportasi udara dan penyeberangan.”
Selain itu, Dudy juga menekankan pentingnya bagi seluruh operator dan pengelola transportasi untuk rutin memantau kondisi cuaca terkini dari BMKG. Dengan memperhatikan prakiraan cuaca, operator transportasi dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai dengan kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah dengan cepat.
“Antisipasi pengalihan transportasi dan lalu lintas juga perlu disiapkan, jika terjadi pembatalan keberangkatan atau penutupan akses akibat cuaca,” tambah Dudy.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta semalaman telah menyebabkan sejumlah daerah tergenang air bahkan banjir, termasuk akses menuju Bandara Soekarno-Hatta, daerah Kelapa Gading, dan jalan tol. Dengan curah hujan yang tinggi, potensi angin kencang, petir, gelombang tinggi, serta genangan air atau banjir, perjalanan transportasi di Jakarta berpotensi mengalami gangguan seperti penundaan, pembatalan, dan pengalihan arus lalu lintas.
Dudy menegaskan, “Aspek keselamatan harus diutamakan dalam segala kondisi. Jika diperlukan, penundaan atau pembatalan perjalanan bisa dilakukan. Keselamatan seluruh penumpang adalah yang utama.”
Dengan demikian, dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti yang diprediksi oleh BMKG, langkah-langkah preventif dan antisipatif harus diambil oleh seluruh penyelenggara transportasi. Waspada terhadap perubahan cuaca dan kesiapan dalam menghadapi gangguan perjalanan menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan penumpang.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat dalam memantau dan merespons kondisi cuaca ekstrem juga menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran transportasi dan keselamatan bersama.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya antisipasi terhadap cuaca ekstrem harus ditingkatkan oleh semua pihak terkait. Keselamatan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang diambil terkait dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan kesiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem, diharapkan gangguan dalam layanan transportasi dapat diminimalkan dan keselamatan penumpang tetap terjamin. Mari bersama-sama berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan kelancaran transportasi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
(HNS/HNS)
Ini adalah artikel yang memberikan informasi penting mengenai instruksi dari Menteri Perhubungan terkait cuaca ekstrem dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh seluruh penyelenggara transportasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya antisipasi terhadap cuaca ekstrem.