Program Makan Bergizi Gratis: Kontroversi Alokasi Rp 10 Ribu per Porsi
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto menuai kontroversi terkait alokasi anggaran sebesar Rp 10 ribu per porsi. Angka ini menurun dari alokasi sebelumnya yang mencapai Rp 15 ribu per porsi. Meskipun menuai polemik di tengah masyarakat, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil perhitungan rata-rata dari uji coba tahap awal yang telah dilakukan.
Proses Uji Coba di Pulau Jawa
Dadan menjelaskan bahwa uji coba program ini mayoritas dilakukan di Pulau Jawa. Hasil dari uji coba tersebut menjadi dasar penetapan anggaran sebesar Rp 10 ribu per porsi. Meskipun demikian, Dadan menegaskan bahwa angka tersebut bukan merupakan batas bawah maupun atas, dan dapat disesuaikan berdasarkan lokasi dan kondisi harga pangan di daerah tersebut.
Penyesuaian Anggaran Berdasarkan Lokasi
Dadan juga menekankan bahwa di daerah dengan harga pangan rata-rata lebih murah, anggaran per porsinya juga kemungkinan akan menjadi lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa program ini memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan anggaran sesuai dengan kondisi setempat. Selama 11 bulan uji coba di sejumlah daerah, angka Rp 10 ribu per porsi merupakan rata-rata yang ditemukan.
Persiapan Uji Coba di Seluruh Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis akan dilakukan uji coba di 150 titik di seluruh Indonesia. Tim dari Badan Gizi Nasional telah turun ke berbagai daerah untuk persiapan pelaksanaan uji coba. Meskipun hasil uji coba di Jawa menunjukkan angka rata-rata Rp 10 ribu per porsi, Dadan menyatakan bahwa akan ada penyesuaian anggaran berdasarkan lokasi dan kondisi harga pangan di daerah tersebut.
Pemastian Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan
Dalam hal anggaran, Dadan menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan dan masih mengacu pada yang telah ditetapkan dalam APBN sebesar Rp 71 triliun. Pelaksanaan program ini direncanakan dimulai pada bulan Januari dengan uji coba di bulan Desember. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat tambahan bagi para buruh dan anggota keluarganya, mulai dari anak hingga ibu hamil.
Penegasan dari Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis ini akan memberikan tambahan kesejahteraan bagi para buruh. Dalam konferensi pers mengenai Upah Minimum Provinsi 2025, Prabowo menyebut bahwa alokasi per porsi akan ditetapkan sebesar Rp 10 ribu. Meskipun sebelumnya diinginkan Rp 15 ribu, namun kondisi anggaran membuat Rp 10 ribu menjadi pilihan yang cukup.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis menjadi sorotan publik terkait alokasi anggaran per porsi sebesar Rp 10 ribu. Meskipun kontroversial, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama bagi para buruh dan keluarganya. Dengan adanya penyesuaian anggaran berdasarkan lokasi dan kondisi harga pangan, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
(fdl/fdl)