Pada Jumat (29/11), Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono melakukan audiensi dengan Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) di kantor Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai hal mulai dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hingga usulan nama pahlawan nasional.
Usulan Nama Pahlawan
Sekjen PB SEMMI, Ahmad, mengusulkan nama tokoh Sarekat Islam yang belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Mereka memberikan dua nama, yaitu Abdoel Moethalib Sangadji dan Arudjikartawinata. Mereka berharap nama-nama tersebut bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional karena dianggap memiliki kontribusi luar biasa.
Jejak Arudjikartawinata dari Luar Negeri
Ketua Bidang Perhubungan dan Imigrasi PB SEMMI, Suhendar, mengungkapkan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan cucu dari Arudjikartawinata. Meskipun pemberitaan tentang Arudjikartawinata tidak banyak di Indonesia, namun jejaknya ditemukan dari luar negeri. Mereka berencana untuk mengumumkan hal ini setelah peluncuran buku tentang Arudjikartawinata.
Usulan Satgas Alokasi Anggaran
Ketua Bidang Kemahsiswaan dan Kepemudaan PB SEMMI, Muhammad, memberikan usulan agar Kemensos membentuk satuan tugas (Satgas) alokasi anggaran untuk menciptakan transparansi publik. Mereka berharap adanya kolaborasi dalam pengawasan terhadap distribusi anggaran negara untuk memastikan bantuan sosial (Bansos) tepat sasaran.
Penyaluran Bansos yang Tepat Sasaran
Menanggapi usulan nama pahlawan, Wamensos, Agus, menjelaskan bahwa usulan tokoh harus berasal dari daerah dan prosesnya harus terus diikuti. Dia juga memaparkan bahwa Kemensos bersama instansi terkait sedang merumuskan data tunggal untuk penyaluran bansos agar tepat sasaran. Data tunggal tersebut akan didistribusikan ke berbagai kementerian untuk penggunaan mereka.
Solusi untuk Penyaluran Bansos
Agus menjelaskan bahwa data tunggal akan membantu menentukan siapa yang berhak menerima bantuan sosial. Saat ini, Kemensos bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bapenas untuk membuka dan memadupadankan data tersebut. Dengan adanya data tunggal, penyaluran bansos diharapkan menjadi lebih efisien dan tepat sasaran.
Dengan adanya audiensi ini, diharapkan kerjasama antara Kemensos dan PB SEMMI dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Indonesia.
(prf/ega)