Menyoal Subsidi BBM bagi Ojek Online: Respon Menteri ESDM
Pada hari Jumat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberikan tanggapannya terkait kontroversi mengenai pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada para pengemudi ojek online (ojol). Dia menegaskan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap pematangan dan belum final.
Protes dari Asosiasi Ojol
Sebelumnya, asosiasi ojol Garda Indonesia mengecam keras pernyataan Bahlil mengenai rencana pemerintah untuk mencabut subsidi BBM bagi ‘pasukan hijau’. Ancaman aksi besar-besaran pun dilontarkan oleh mereka.
Bahlil menegaskan bahwa keputusan tersebut masih dalam tahap eksplorasi dan belum final. Pemerintah sedang melakukan kajian terkait skema penyaluran subsidi BBM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan Bahlil tentang Skema Subsidi Energi
Bahlil telah melaporkan skema penyaluran subsidi energi kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk penyaluran dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) yang mencakup subsidi listrik dan BBM. Data keluarga penerima subsidi sedang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk program BLT tersebut.
Bahlil juga menekankan pentingnya keadilan dalam penyaluran subsidi tersebut, di mana penerima BLT diharapkan dapat menggunakan sebagian dana untuk membayar listrik dan sebagian untuk kompensasi BBM.
Ojol dan Kriteria Penerima Subsidi BBM
Sebelumnya, Bahlil memberikan isyarat bahwa ojol tidak masuk dalam kriteria penerima subsidi BBM karena sebagian besar motor yang digunakan merupakan milik pribadi dan digunakan untuk kegiatan usaha.
Pernyataan tersebut memicu reaksi dari Garda Indonesia, yang mengancam akan melakukan aksi protes jika rencana tersebut benar-benar diterapkan.
Aksi Protes dari Garda Indonesia
“Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi, maka pasti akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” kata Igun Wicaksono selaku Ketua Umum Garda Indonesia.
(sfn/sfn)