Oleh: Penulis Terkait
Pengantar
PT Indofarma Tbk (INAF) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang telah lama beroperasi di Indonesia. Namun, anak usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM) mengalami krisis yang mengancam kelangsungan bisnisnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang masalah yang sedang dihadapi oleh IGM dan dampaknya terhadap karyawan dan pensiunan perusahaan.
Masalah yang Dihadapi oleh IGM
IGM mengalami pailit yang mengancam nasib karyawan dan pensiunannya. Hal ini mengingatkan pada kasus Sritex yang tutup dan karyawan yang kena PHK. Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya, Ridwan Kamil, menyatakan kekhawatirannya terhadap nasib karyawan IGM yang masih belum pasti.
Ridwan juga menyoroti bahwa pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang sama terhadap IGM seperti yang dilakukan terhadap Sritex.
Tunggakan Karyawan dan Pensiunan
Selain mengalami pailit, IGM juga memiliki tunggakan pembayaran kepada karyawan dan pensiunannya. Jumlah total tunggakan mencapai Rp 65 miliar, dengan hak-hak yang belum dibayarkan meliputi gaji terutang, pesangon, dan tunjangan lainnya.
Ketua Pensiunan IGM, Jusup Imron Danu, menyebut bahwa hak pensiunan yang belum dibayar mencapai Rp 25 miliar, sementara hak karyawan aktif yang belum terbayar mencapai Rp 40 miliar.
Total Kewajiban IGM
Dengan total kewajiban mencapai Rp 65 miliar, IGM dihadapkan pada masalah serius dalam membayar hak-hak karyawan dan pensiunannya. Jusup juga mengungkap bahwa iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tidak dibayarkan oleh perusahaan.
Masalah ini semakin pelik karena nilai aset yang ada hanya Rp 23 miliar, jauh dari total kewajiban yang harus dibayarkan. Jusup menyatakan kekhawatirannya terhadap kemampuan IGM untuk membayar hak karyawan dan pensiunannya.
Harapan untuk IGM
Dalam situasi yang sulit ini, peran dari Bio Farma, Indofarma, dan pemerintah diharapkan untuk membantu IGM mengatasi krisis yang sedang dihadapi. Langkah-langkah konkret perlu segera diambil agar hak-hak karyawan dan pensiunan dapat terpenuhi.
Kesimpulan
Krisis yang dihadapi oleh IGM merupakan peringatan bagi perusahaan BUMN lainnya untuk selalu menjaga keberlangsungan bisnis dan kesejahteraan karyawan. Diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah ini agar tidak berdampak lebih luas pada ekonomi dan ketenagakerjaan Indonesia.