Pelajaran Berharga dari Kecelakaan Truk di Slipi: Mengapa Masih Terulang?

Di pagi yang cerah, sebuah kecelakaan maut terjadi di lampu merah Slipi, Jakarta Barat. Sebuah truk angkutan barang menabrak sejumlah kendaraan, menimbulkan kerugian yang cukup besar. Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya mengantuk saat berkendara.

Penyebab Kecelakaan

Menurut keterangan polisi, kecelakaan terjadi karena sopir truk mengantuk hingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Hal ini terjadi karena sopir mulai berkendara sejak dini hari, dari Cikarang pukul 03.00. Kondisi jalan yang sepi dan monoton membuatnya semakin mengantuk, hingga akhirnya terjadi tabrakan mematikan.

Bahaya Mengantuk Saat Berkendara

Mengantuk saat berkendara bukanlah hal yang sepele. Tubuh manusia memiliki batasnya, terutama dalam hal kelelahan. Sirkulasi darah dan oksigen tubuh akan terganggu jika kita terus memaksakan diri untuk tetap terjaga. Hal ini bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Penyebab Kecelakaan Mengantuk

Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, banyak sopir truk terpaksa tidak beristirahat karena dikejar oleh waktu. Mereka merasa bisa mengatasi rasa kantuk dengan minum kopi atau melakukan hal lainnya, padahal hal tersebut hanya akan membuat kondisi tubuh semakin buruk.

Cara Mengatasi Kecelakaan Mengantuk

Jika Anda merasa mengantuk saat berkendara, sebaiknya segera menepi dan beristirahat sejenak. Otak perlu istirahat agar bisa berfungsi dengan baik dalam mengendalikan kendaraan. Jangan pernah meremehkan tanda-tanda mengantuk, karena hal tersebut bisa berakibat fatal.

Kesimpulan

Kecelakaan maut di lampu merah Slipi menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Bahaya mengantuk saat berkendara harus dihindari dengan segala cara. Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang utama, jadi jangan pernah mengorbankan hal tersebut demi sebuah tujuan.

READ  Dugaan Keterkaitan Dua Kecelakaan di Indonesia dan India dengan Aplikasi Peta

Sumber:

detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *