Mengungkap Masa Lalu Gletser Kiamat di Antartika
Gletser Thwaites di Antartika telah menjadi sorotan para ilmuwan karena potensi keruntuhannya yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut yang dahsyat. Dikenal sebagai ‘Gletser Kiamat’, gletser ini telah menyusut dengan cepat sejak 1940-an, menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada Februari 2024.
Pencairan Gletser Thwaites
Para ilmuwan menganalisis inti sedimen laut yang diambil dari bawah dasar laut untuk merekonstruksi kehidupan masa lalu Gletser Thwaites. Mereka menemukan bahwa gletser mulai mencair secara signifikan pada 1940-an, yang dipicu oleh peristiwa El Nino yang sangat kuat. Pencairan ini terus berlanjut hingga saat ini, dengan dampak yang semakin meningkat akibat pemanasan global.
Dampak Global
Gletser Thwaites berkontribusi 4% dari kenaikan permukaan laut karena mencairkan miliaran ton es setiap tahunnya ke laut. Keruntuhannya dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga lebih dari 0,6 meter. Selain itu, stabilnya Lapisan Es Antartika Barat juga terancam jika Thwaites runtuh, yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga 3 meter.
Temuan Penelitian
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya di Gletser Pine Island yang juga mulai mencair dengan cepat pada 1940-an. Julia Wellner, seorang profesor geologi di University of Houston, menyebutkan pentingnya penelitian ini dalam konteks perubahan iklim yang lebih besar.
Proses Penelitian
Para ilmuwan menggunakan kapal pemecah es untuk mengambil inti sedimen laut dari dekat tepi gletser. Inti-inti sedimen ini memberikan informasi historis tentang kehidupan Thwaites selama ribuan tahun terakhir. Dari informasi ini, para ilmuwan dapat menentukan kapan pencairan besar-besaran dimulai dan faktor apa yang memicunya.
Implikasi Perubahan Iklim
Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kecil yang berkelanjutan pada iklim dapat menyebabkan perubahan besar pada kondisi gletser. Dengan terus memanasnya atmosfer dan lautan oleh manusia, gletser-gletser di Antartika semakin rentan terhadap keruntuhan.
Kesimpulan
Antartika, sebagai raksasa yang sedang tidur, sedang menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia. Penelitian ini memberikan gambaran yang penting dan mengkhawatirkan tentang masa depan es di wilayah Antartika. Meskipun pencairan cepat telah berakhir, respons terhadap perubahan iklim harus tetap dilakukan untuk mencegah keruntuhan lebih lanjut pada gletser-gletser penting ini.
Dengan begitu, para ilmuwan terus berupaya memahami dan mengatasi dampak perubahan iklim pada gletser-gletser Antartika demi menjaga stabilitas ekosistem global.
Penutup
Dengan demikian, penelitian ini menjadi penting dalam memahami sejarah dan masa depan Gletser Thwaites di Antartika. Dengan informasi yang diperoleh dari inti sedimen laut, para ilmuwan dapat meramalkan potensi keruntuhan gletser dan dampaknya terhadap kenaikan permukaan laut global.