Aturan Kontroversial Vietnam: Facebook dan TikTok Diwajibkan Memberi Verifikasi Identitas Pengguna
Aturan terbaru di Vietnam telah menimbulkan kontroversi besar, terutama bagi perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan TikTok. Aturan ini mengharuskan kedua perusahaan tersebut untuk memberikan verifikasi identitas pengguna mereka kepada pemerintah Vietnam. Hal ini menciptakan kekhawatiran akan privasi pengguna dan kebebasan berekspresi di dunia maya.
Dekrit 147: Kontroversi dan Kritik
Berdasarkan ‘Dekrit 147’, semua perusahaan teknologi yang beroperasi di Vietnam diwajibkan untuk memverifikasi akun pengguna melalui nomor telepon atau nomor identifikasi Vietnam. Mereka juga diharuskan untuk menyimpan informasi tersebut, termasuk nama lengkap dan tanggal lahir pengguna. Hal ini menjadi sorotan karena menimbulkan kekhawatiran akan keamanan data pribadi pengguna.
Masyarakat dan aktivis di Vietnam mulai mengkritik aturan ini karena dinilai tidak melindungi hak asasi manusia yang fundamental. Human Rights Watch menyatakan bahwa dekrit baru ini tidak efektif dalam melindungi masyarakat dari masalah keamanan yang nyata.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Tran Anh Quan, seorang aktivis Vietnam, menyampaikan kekhawatiran bahwa aturan ini dapat digunakan untuk menyensor pendapat yang berbeda dan membatasi kebebasan berekspresi di media sosial. Sementara itu, Nguyen Tien Ma dari Departemen Keamanan Siber Kementerian Komunikasi membela perlunya verifikasi pengguna, mengatakan bahwa hal ini membantu pihak berwenang dalam mengidentifikasi identitas asli di balik akun media sosial.
Pembatasan Lainnya dalam Dekrit 147
Selain mengenai verifikasi identitas pengguna, Dekrit 147 juga memberlakukan pembatasan lain dalam penggunaan internet di Vietnam. Pemilik titik akses internet publik di hotel, restoran, bandara, dan tempat umum lainnya diharuskan untuk mencegah pengguna internet melakukan ‘propaganda melawan negara’. Selain itu, pembatasan bermain game juga diberlakukan pada anak di bawah umur untuk mencegah kecanduan, dan pemain game di warung internet hanya diperbolehkan bermain selama 180 menit per hari.
Kesimpulan
Aturan kontroversial Vietnam ini telah menimbulkan berbagai reaksi dan kritik dari berbagai pihak. Meskipun tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan cyber dan mengatasi konten negatif, namun implementasinya menimbulkan kekhawatiran akan privasi pengguna dan kebebasan berekspresi. Masyarakat dan aktivis di Vietnam terus memantau perkembangan terkait aturan ini, sambil berharap agar hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi tetap terjaga.
(ask/ask)