Penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, dan salah satu penyebabnya adalah fenomena ‘kelas menengah turun kasta’. Gaikindo, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, memastikan bahwa harga kendaraan roda empat di Indonesia semakin jauh dari jangkauan konsumen.
Penjualan Mobil Baru Turun
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan bahwa meskipun kapasitas produksi kendaraan mencapai 2,1 juta unit setahun, realisasi penjualan hanya mencapai 1 juta unit. Bahkan, tahun ini penjualan mobil baru turun menjadi 800 ribuan unit.
Penyebab Penurunan Penjualan
Menurut Kukuh, salah satu faktor utama penurunan penjualan adalah turunnya kelas menengah. Sebanyak 10 juta kelas menengah di Indonesia turun kasta, sehingga mereka kesulitan untuk membeli mobil baru.
Pilihan Masyarakat: Mobil Baru atau Bekas?
Kukuh menjelaskan bahwa kenaikan gaji kelas menengah cenderung tipis, sementara harga mobil baru semakin mahal. Hal ini membuat sebagian dari kelas menengah memilih untuk membeli mobil bekas sebagai alternatif.
Pertumbuhan Penjualan Mobil Bekas
Pertumbuhan penjualan mobil bekas belakangan ini cukup signifikan. Jika penjualan mobil baru hanya mencapai 800 ribuan unit, penjualan mobil bekas bisa mencapai hampir dua kali lipatnya.
Tantangan dan Harapan
Kukuh mendorong pemerintah untuk memberikan stimulus atau insentif bagi pembelian mobil baru di Indonesia. Selain itu, produsen mobil juga diminta untuk terus melakukan inovasi agar kendaraan mereka tetap diminati oleh konsumen.
Kesimpulan
Dengan adanya tantangan dalam pembelian mobil baru di Indonesia, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, industri otomotif, dan konsumen untuk mencari solusi yang tepat. Harga kendaraan yang terjangkau dan inovasi produk yang menarik dapat menjadi kunci dalam meningkatkan penjualan mobil baru di tanah air.
(sfn/rgr)
