Shell Indonesia Merupakan Perusahaan Migas Internasional yang Beroperasi di Tanah Air
Shell termasuk salah satu perusahaan migas internasional yang mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Ratusan pom bensin miliknya tersebar di sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek dan Bandung. Namun, belakangan ini Shell Indonesia dikabarkan akan menutup seluruh SPBU di Tanah Air. Isu ini dikaitkan dengan sulitnya bisnis penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.
Siapa Sebenarnya Pemilik Shell Indonesia?
Dilansir dari situs resminya, Shell Indonesia merupakan anak perusahaan Shell plc, yang sebelumnya bernama Royal Dutch Shell plc. Shell berbadan hukum di Inggris dan Wales serta memiliki kantor pusat global di Den Haag, Belanda. Di Indonesia, kantor pusatnya berada di Jakarta.
Bisnis Shell di Indonesia mencakup sektor hulu dan hilir. Aktivitasnya di sektor hilir meliputi BBM; pelumas untuk industri, otomotif, dan transportasi; bahan bakar untuk industri kelautan; serta bahan bakar komersial dan bitumen.
Lebih dari 170 SPBU Shell beroperasi di Jabodetabek, Bandung, dan Jawa Timur. Pom bensin pertamanya dibangun di Karawaci, Tangerang. Selain itu, Shell Indonesia memiliki satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur, dan satu pabrik pelumas di Marunda, Bekasi.
Ingrid Siburian, Bos Shell Indonesia
Bos Shell Indonesia saat ini adalah Ingrid Siburian, yang menjabat sebagai Presiden Direktur dan Country Chair sejak 1 Juli 2022. Ia juga merangkap sebagai General Manager Shell Mobility Indonesia yang memimpin jaringan ritel SPBU Shell dalam negeri.
Sejarah Panjang Shell di Indonesia
Shell telah hadir sejak lama di Indonesia. Sejarahnya dimulai pada tahun 1880, ketika petani tembakau asal Belanda bernama Aeilko Jans Zijkler pindah ke Sumatera. Zijkler menemukan jejak minyak di Sumatera Utara yang mengandung sekitar 62 persen parafin. Setelah memperoleh izin dari Sultan Langkat, Zijkler mengebor area tersebut dan berhasil menemukan minyak.
Pada tahun 1890, Zijkler mengubah perusahaannya menjadi “Royal Dutch Petroleum Company” yang didirikan di Den Haag. Perusahaan ini kemudian berkembang pesat di Indonesia, dengan kantor pusat di Pangkalan Brandan dan fasilitas penyimpanan serta pelabuhan pengiriman di Pangkalan Susu.
Pada tahun 1897, Shell Transport and Trading Company menemukan minyak di Kalimantan Timur. Kilang kecil didirikan di Balikpapan dan mulai beroperasi pada tahun 1899. Royal Dutch dan Shell menjadi pemimpin sektor minyak di Indonesia pada awal abad ke-20.
Penggabungan Antara Royal Dutch dan Shell
Pada tahun 1902, Royal Dutch dan Shell bekerja sama untuk menangani pengiriman dan pemasaran minyak. Tiga tahun kemudian, pada 24 Februari 1907, Royal Dutch/Shell Group terbentuk. Perusahaan ini mulai mengakuisisi sejumlah perusahaan minyak di berbagai negara dan mengembangkan operasi penjualan ke berbagai belahan dunia.
Pada tahun 2005, Royal Dutch Shell plc didirikan melalui reorganisasi Royal Dutch/Shell Group. Perusahaan ini memiliki sekitar 93 ribu karyawan di lebih dari 70 negara, termasuk Shell Indonesia.
Kesimpulan
Shell Indonesia merupakan bagian dari jaringan global Shell plc yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Dengan berbagai aktivitas di sektor hulu dan hilir, Shell terus berupaya untuk menyediakan bahan bakar dan pelumas berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Meskipun terdapat tantangan dalam bisnis penyaluran BBM di dalam negeri, Shell tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya.
Dengan pemimpin yang berpengalaman seperti Ingrid Siburian, Shell Indonesia terus berkembang dan berkontribusi pada industri migas di Tanah Air. Sejarah panjang Shell di Indonesia menjadi bukti komitmen perusahaan ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia.
