Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim baru-baru ini mengumumkan kenaikan gaji untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di negaranya. Kenaikan gaji tersebut mencapai lebih dari 13 persen dan akan mulai diberlakukan pada bulan Desember 2024. Namun, kenaikan gaji ini tidak berlaku untuk semua PNS, melainkan hanya bagi mereka yang dinilai memiliki kinerja dan karakter baik. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS di Malaysia.
Gaji PNS Malaysia: Seberapa Besar Kenaikannya?
Menurut informasi yang diambil dari situs Parti Tindakan Demokratik DAP Malaysia, kenaikan gaji ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan gaji yang terjadi di antara berbagai tingkatan PNS. Saat ini, gaji PNS di level tertinggi di Malaysia dapat mencapai 19,5 kali lipat lebih besar dari gaji PNS di tingkatan lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan yang perlu segera diatasi.
Gaji PNS Minimum di Malaysia
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menjamin bahwa gaji PNS minimum di Malaysia adalah sebesar RM 2.000. Dalam kurs rupiah pada tanggal 2 Februari 2025, jumlah tersebut setara dengan Rp 7,31 juta. Gaji PNS di Malaysia terdiri dari gaji pokok, tunjangan, dan komponen lainnya yang memberikan penghasilan total kepada para pegawai negeri tersebut.
Komitmen untuk Meningkatkan Kesejahteraan PNS
Sebelum adanya kenaikan gaji, gaji bulanan PNS di Malaysia rata-rata sebesar RM 1.795 atau setara dengan Rp 6,6 juta. Kenaikan gaji yang dilakukan secara bertahap mulai Desember 2024 diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para PNS di negara tersebut. Meskipun kondisi ekonomi dan utang negara masih menjadi perhatian, keputusan untuk menaikkan gaji PNS tetap dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja para pegawai negeri tersebut.
Namun, Anwar juga memberikan catatan bahwa kenaikan gaji PNS akan disertai dengan seleksi yang ketat. Kinerja selama menjadi PNS akan menjadi salah satu pertimbangan utama, dimana PNS yang dinilai malas, tidak disiplin, dan kurang fokus dalam menjalankan tugasnya berisiko tidak mendapatkan kenaikan gaji meskipun telah lama bertugas sebagai pegawai negeri.
Perbandingan Gaji PNS di Indonesia
Selain kenaikan gaji PNS di Malaysia, penting juga untuk membandingkan dengan kondisi di Indonesia. Gaji PNS di Indonesia dipengaruhi oleh golongan, masa kerja, tunjangan, dan faktor lainnya. Sebagai contoh, untuk golongan 1b dengan masa kerja 3 tahun, seorang istri, dan seorang anak, gaji minimal PNS di Indonesia adalah sebesar Rp 5,95 juta dengan rincian yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan kinerja, tunjangan makan, tunjangan beras, dan tunjangan umum.
Rincian Gaji Pokok PNS di Indonesia
Di Indonesia, gaji PNS dibedakan ke dalam 4 golongan, masing-masing dengan variasi empat sub-golongan. Berikut adalah rincian gaji PNS di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2024:
- Golongan I
- Golongan Ia: Rp 1.685.700 – Rp 2.522.600
- Golongan Ib: Rp 1.840.800 – Rp 2.670.700
- Golongan Ic: Rp 1.918.700 – Rp 2.783.700
- Golongan Id: Rp 1.999.900 – Rp 2.901.400
- Golongan II
- Golongan IIa: Rp 2.184.000 – Rp 3.643.400
- Golongan IIb: Rp 2.385.000 – Rp 3.797.500
- Golongan IIc: Rp 2.485.900 – Rp 3.954.200
- Golongan IId: Rp 2.591.100 – Rp 4.125.600
- Golongan III
- Golongan IIIa: Rp 2.745.700 – Rp 4.575.200
- Golongan IIIb: Rp 2.903.600 – Rp 4.768.800
- Golongan IIIc: Rp 3.026.400 – Rp 4.970.500
- Golongan IIId: Rp 3.154.400 – Rp 5.180.700
- Golongan IV
- Golongan IVa: Rp 3.287.800 – Rp 5.399.900
- Golongan IVb: Rp 3.426.900 – Rp 5.628.300
- Golongan IVc: Rp 3.571.900 – Rp 5.866.400
- Golongan IVd: Rp 3.723.000 – Rp 6.114.500
- Golongan IVe: Rp 3.880.400 – Rp 6.373.200
Harapan untuk Kesejahteraan PNS di Indonesia dan Malaysia
Dengan adanya kenaikan gaji PNS di Malaysia dan rincian gaji PNS di Indonesia, diharapkan bahwa kesejahteraan para pegawai negeri di kedua negara ini dapat meningkat. Pemberian gaji yang adil dan kompetitif diharapkan dapat memotivasi PNS untuk bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik pula. Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi dorongan positif bagi reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik di Indonesia dan Malaysia.
Dengan demikian, kenaikan gaji PNS bukan hanya sekadar masalah nominal, tetapi juga merupakan refleksi dari komitmen pemerintah untuk memajukan sektor pelayanan publik dan kesejahteraan para pegawai negeri. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa dampak positif bagi kedua negara dan mendorong semangat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan publik demi kemajuan bersama.
(bai/row)