Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tawarkan Jurus untuk Menjaga Stabilitas Harga Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan langkah strategis untuk menjaga harga ikan tetap stabil di tengah naiknya kebutuhan ikan konsumsi bulan Desember 2024. Dalam upaya ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa penumpukan ikan di pusat-pusat produksi dapat mengganggu stabilitas harga ikan. Oleh karena itu, KKP akan melakukan distribusi yang lebih memadai untuk menjaga harga ikan tetap stabil.
Menyikapi masalah ini, Trenggono juga berencana untuk bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam memasok produk ikan. Ke depan, BGN akan membangun sekitar 30 sentra dapur di tiap-tiap daerah. Dalam sehari, satu sentra dapur akan memproduksi 3 ribu porsi untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Trenggono menjelaskan bahwa ikan merupakan sumber protein yang murah dan tinggi, sehingga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Selain itu, Trenggono juga menyoroti kandungan protein tinggi dari produk ikan dibandingkan dengan daging hewan ternak lainnya. Ia menyebut bahwa produk ikan juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Trenggono menegaskan bahwa produk ikan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan yang kaya akan nutrisi, sehingga dapat menjadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein nasional.
Di sisi lain, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo mengungkapkan bahwa ketersediaan ikan melalui produksi dalam negeri pada bulan Desember 2024 diperkirakan meningkat sebesar 5,39% dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini didasarkan pada estimasi produksi perikanan tangkap dan perikanan budi daya yang memperhatikan pola musim penangkapan dan produksi budi daya.
Budi menegaskan bahwa stok ikan sampai akhir tahun diperkirakan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya surplus pasokan ikan, harga ikan cenderung stabil sampai akhir tahun. Meskipun beberapa jenis ikan akan mengalami sedikit kenaikan harga, namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar. Budi memprediksi bahwa harga ikan nila dan udang akan mengalami kenaikan antara 3-7%, namun secara umum kondisi pasar ikan masih stabil.
Dalam konteks ini, preferensi jenis ikan segar yang diprediksi akan meningkat permintaannya antara lain nila, udang, bandeng, cumi-cumi, kakap, kerapu, dan cakalang. Sedangkan untuk produk olahan beku seperti bakso ikan, dumpling, chikuwa, crabstick, bandeng presto, dan ikan kaleng juga diprediksi akan diminati oleh konsumen.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh KKP dan kerjasama yang lebih baik antara berbagai pihak terkait, diharapkan harga ikan dapat tetap stabil dan ketersediaan ikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses produk ikan yang bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan mereka.
Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh KKP dan berbagai instansi terkait, diharapkan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menjaga stabilitas harga ikan dan meningkatkan produksi ikan dalam negeri, Indonesia akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat secara berkelanjutan.