Krisis Kemanusiaan di Lebanon: Korban Tewas Akibat Perang Israel-Hizbullah
Pendahuluan
Krisis kemanusiaan di Lebanon terus mengguncang dunia internasional. Perang antara Israel dan Hizbullah telah menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang situasi di Lebanon setelah gencatan senjata, serta dampak yang ditimbulkannya.
Korban Tewas dan Terluka Terus Bertambah
Menurut laporan terkini, korban tewas akibat perang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terus bertambah. Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mencatat bahwa ada 4.047 orang tewas dan 16.638 orang terluka. Korban tewas termasuk 316 anak-anak dan 790 perempuan. Sebagian besar kematian terjadi setelah tanggal 15 September 2024.
Dugaan Angka Kematian yang Lebih Tinggi
Meskipun angka resmi korban tewas telah diumumkan, Abiad mengungkapkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi. Ada kemungkinan bahwa beberapa kematian tidak tercatat. Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah juga menyatakan bahwa ratusan pejuang kelompok tersebut telah terbunuh, tanpa memberikan angka pastinya. Di pihak Israel, setidaknya 82 tentara dan 47 warga sipil dilaporkan tewas.
Situasi Pasca Gencatan Senjata
Israel meningkatkan serangannya di Lebanon selatan pada akhir September sebagai respons terhadap serangan Hizbullah untuk mendukung sekutunya, Hamas. Meskipun gencatan senjata telah berlaku, kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran berulang kali. Pertempuran ini juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kesehatan Lebanon. Rumah sakit menjadi sasaran serangan, dengan puluhan fasilitas kesehatan rusak dan menyebabkan kematian 16 orang.
Tantangan dalam Penanganan Krisis
Penanganan krisis kemanusiaan di Lebanon menjadi semakin kompleks dengan adanya serangan terhadap organisasi tanggap darurat. Abiad mencatat bahwa terdapat 238 serangan terhadap organisasi tanggap darurat, yang mengakibatkan 206 orang tewas. Selain itu, 256 kendaraan darurat termasuk truk pemadam kebakaran dan ambulans juga menjadi target. Hal ini menyulitkan upaya evakuasi dan penanganan korban yang terluka.
Upaya Bantuan dan Dukungan Internasional
Dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Lebanon, bantuan dan dukungan internasional sangat diperlukan. Berbagai negara dan organisasi telah memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk pengiriman obat-obatan, peralatan medis, dan evakuasi korban. Namun, upaya ini masih belum cukup mengingat skala krisis yang sangat besar.
Kesimpulan
Krisis kemanusiaan di Lebanon akibat perang antara Israel dan Hizbullah menjadi peringatan bagi dunia akan dampak destruktif dari konflik bersenjata. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada korban serta memastikan agar perdamaian dapat tercapai. Semoga situasi di Lebanon segera membaik dan korban dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. (isa/haf)
Sumber:
- https://www.detik.com/tag/null
- https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2024/11/29/bingkai-sepekan-situasi-lebanon-di-tengah-gencatan-senjatan-israel-hizbullah-4_169.jpeg?w=360&q=90
Referensi:
- AFP
- Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad