Aleppo – Serangan Udara Rusia di Suriah
Suriah telah menjadi sorotan dunia dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah konflik yang terus berlangsung antara pemerintahan Presiden Bashar Al Assad dengan kelompok pemberontak. Salah satu kawasan yang menjadi pusat perhatian adalah Aleppo, terutama setelah Rusia melancarkan serangan udara di bagian utara Suriah, tepatnya di pinggiran Aleppo.
Rusia, yang dikabarkan membela pemerintahan Presiden Bashar Al Assad dalam konflik tersebut, telah melancarkan serangan udara yang menargetkan kelompok pemberontak, termasuk ‘para jihadis’ dan ‘tentara Suriah’. Informasi mengenai serangan udara ini berasal dari kepala Observatori Suriah, Rami Abdel Rahman. Serangan udara ini juga menyebabkan seorang warga sipil terluka akibat pecahan misil.
Kelompok pemberontak yang paling aktif dalam melawan rezim Bashar Al Assad yang didukung oleh Rusia adalah Hayat Tahrir Al Sham. Kelompok ini memiliki ideologi Islamis dan berusaha untuk menduduki wilayah barat daya Suriah yang berbatasan dengan Turki. Upaya kelompok pemberontak ini merupakan yang pertama setelah lima tahun.
Hayat Tahrir Al Sham telah melancarkan belasan serangan ke kota dan desa di kawasan barat daya Aleppo. Konflik bersenjata yang melibatkan Rusia hari ini dilaporkan lebih besar dibandingkan dengan konflik pada Maret 2020, ketika Rusia dan Turki akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata. Pada saat itu, Rusia membela Assad sementara Turki membela kelompok pemberontak.
Dalam pernyataan resminya, tentara Suriah mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami kerugian besar dalam operasi tersebut. Mereka bekerja sama dengan Rusia dan “pasukan sahabat” yang tidak disebutkan namanya untuk merebut kembali wilayah yang telah diduduki oleh kelompok pemberontak dan memulihkan situasi di kawasan tersebut.
Konflik di Suriah tidak hanya melibatkan pemerintahan Assad, kelompok pemberontak, dan negara-negara asing seperti Rusia dan Turki. Konflik ini juga telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar, dengan ribuan warga sipil menjadi korban dan terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Organisasi kemanusiaan internasional seperti PBB terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada korban konflik di Suriah.
Dengan konflik yang terus berlanjut, dibutuhkan upaya nyata dari semua pihak untuk mencari solusi damai dan mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di Suriah. Kemanusiaan harus diletakkan di atas segalanya, dan semua pihak harus bersedia untuk duduk bersama dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita akibat konflik yang tak kunjung usai.
Dengan demikian, situasi di Suriah, khususnya di Aleppo, harus terus menjadi fokus perhatian dunia dan menjadi prioritas dalam upaya mencari solusi damai dan mengakhiri konflik yang telah merenggut ribuan nyawa dan merusak masa depan generasi muda Suriah. Semoga kedamaian segera bisa terwujud di negeri yang pernah damai ini.