Pendahuluan
Sekitar 155 juta tahun lalu, sebuah daratan sepanjang 5.000 kilometer yang dikenal sebagai Argoland terlepas dari Australia Barat. Hingga kini, nasib benua tersebut telah menjadi teka-teki yang akhirnya mulai terungkap.
Perjalanan Argoland
Seperti halnya benua lain di Bumi, Argoland tidaklah tetap. Pergerakan lempeng tektonik selama jutaan tahun memungkinkan daratan besar bersatu membentuk ‘benua super’ atau terpecah menjadi pulau-pulau kecil.
Fragmentasi Argoland
Benua ini mulai pecah menjadi fragmen-fragmen sekitar 300 juta tahun lalu, menciptakan apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai ‘Argopelago’. Struktur dasar laut di kawasan Argo Abyssal, cekungan laut dalam di utara Australia, memberikan petunjuk bahwa Argoland perlahan bergerak ke barat laut.
Proses Fragmentasi yang Cepat
Fragmentasi Argoland semakin cepat sekitar 215 juta tahun lalu, membuat daratan tersebut sangat terpecah-pecah. Hal ini menjadi tantangan besar bagi para ilmuwan untuk melacak jejaknya.
Manfaat Memahami Sejarah Argoland
Memahami sejarah benua yang hilang seperti Argoland memiliki manfaat lebih dari sekadar memuaskan rasa ingin tahu. Rekonstruksi ini penting untuk menjawab berbagai pertanyaan besar, mulai dari evolusi keanekaragaman hayati hingga perubahan iklim.
Benua Hilang Lainnya
Argoland hanyalah salah satu dari beberapa benua yang sebelumnya hilang dan kini ditemukan kembali. Sebelumnya, ilmuwan juga telah mengidentifikasi Zealandia dan Balkanatolia, benua purba dengan sejarah unik masing-masing.
Kesimpulan
Argoland merupakan salah satu misteri geologi yang akhirnya terungkap setelah penelitian yang mendalam. Mengetahui sejarah benua ini membawa manfaat besar dalam pemahaman evolusi bumi dan kehidupan di dalamnya.
*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.