Teknologi Deepfake Akan Menjadi Ancaman Keamanan Siber Tahun Ini

Pengenalan Teknologi Deepfake

Teknologi deepfake merupakan salah satu inovasi yang semakin populer dalam dunia digital. Awalnya digunakan untuk membuat video lucu-lucuan dengan wajah selebriti, deepfake kini menjadi momok yang lebih besar dalam dunia keamanan siber. Perusahaan keamanan siber Palo Alto Networks memprediksi bahwa deepfake akan menjadi ancaman serius pada tahun 2025.

Ancaman Deepfake di Asia Pasifik dan Indonesia

Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat, baru saja membagikan prediksinya tentang ancaman keamanan siber di Asia Pasifik dan Indonesia. Menurut Regional Vice President Palo Alto Networks ASEAN Steven Scheurmann, video dan audio deepfake dapat dengan mudah dibuat berkat teknologi AI generatif yang semakin canggih.

Kasus Penipuan Hong Kong

Stephen mencontohkan kasus penipuan yang terjadi di sebuah perusahaan multinasional di Hong Kong tahun lalu. Penipuan tersebut memanfaatkan video deepfake yang meniru CFO perusahaan untuk mengecoh seorang karyawan, yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian hingga ratusan juta dolar Hong Kong.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan Deepfake di Masa Depan

Menurut Technical Solutions Manager, Palo Alto Networks Indonesia Arthur Siahaan, deepfake akan semakin realistis sehingga sulit untuk membedakan keasliannya. Hal ini akan menimbulkan tantangan baru dalam menjaga keamanan siber di masa depan.

Pemanfaatan AI dalam Serangan Siber

Tidak hanya deepfake, penjahat siber juga memanfaatkan AI untuk menjalankan serangan lain seperti ransomware. Laporan Palo Alto Networks menemukan bahwa pengembangan ransomware hanya membutuhkan waktu tiga jam pada tahun ini, dan diprediksi akan semakin cepat hanya dalam 15 menit pada tahun 2026.

READ  Perusahaan Ini Pernah Jadi Target Bajak Manusia dengan Nilai Rp 2.000 Triliun

Peran AI dalam Melawan Serangan Siber

Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli mengimbau perusahaan dan organisasi untuk memanfaatkan AI dalam melawan serangan siber berbasis AI. AI dapat digunakan untuk monitoring, deteksi anomali, dan analisis saat terjadi insiden keamanan.

Menyikapi Ancaman Keamanan Siber

Adi menekankan pentingnya mengangkat pekerjaan repetitif ke automation atau AI sehingga security analyst dapat fokus pada kegiatan yang lebih bernilai seperti threat hunting.

AI bantu percepat serangan siber
AI bantu percepat serangan siber Foto: Screenshot/detikINET

Kesimpulan

Dengan perkembangan teknologi deepfake dan AI, keamanan siber menjadi semakin kompleks. Perusahaan dan organisasi perlu meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan teknologi AI untuk melawan ancaman-ancaman baru di dunia digital.

Apa yang Anda Perlu Lakukan?

Sebagai langkah preventif, penting untuk terus memperbarui sistem keamanan dan melibatkan tim keamanan siber dalam menghadapi ancaman yang semakin canggih.

Peran AI dalam Masa Depan

Dengan pemanfaatan AI yang tepat, diharapkan perusahaan dan organisasi dapat melindungi data dan informasi sensitif dari serangan siber yang semakin kompleks.

(vmp/vmp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *